Mohon tunggu...
Wiwik Agustina
Wiwik Agustina Mohon Tunggu... Lainnya - Writer and Long Life Learner

Concern about Self Development and Poverty. Welcome to My Universe! From science to digital marketer. I believe that humans do what they think, and think what they believe, let's start changing our thoughts through sentences.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Era Tsunami Informasi, Critical Thinking jadi Solusi dari Sesat Pikir

28 November 2024   11:17 Diperbarui: 28 November 2024   11:28 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Critical thinking (Freepik)

Baca juga: Generalis atau Spesialis? Tenang, Kamu Bisa Pilih T, N, atau M Shaped Skills dalam Karir

Dan, parahnya, media sosial tidak memiliki filter untuk mengakurasi informasi atau konten yang ada. Malahan yang terjadi adalah bagaimana membuat konten yang memicu perdebatan sehingga menjadi viral. Atensi seseorang menjadi bisnis para pembuat konten dan penyedia platform.

Tidak hanya terjadi di ruang-ruang publik seperti media sosial, namun di dunia pendidikan sekalipun, kita melihat skor PISA (Program for International Student Assessment) Indonesia yang menurun tajam dimana skor literasi membaca Indonesia menjadi terendah dibanding skor tahun sebelumnya.

Apakah ini karena pandemi Covid-19? Bisa menjadi salah satu faktor, namun dibalik dampak pandemi, selalu ada faktor fundamental yang tidak pernah dibenahi secara menyeluruh oleh pembuat kebijakan, sistem pendidikan Indonesia.

Bagaimana bisa berpikir kritis jika tidak membaca? Bagaimana bisa berpikir logis jika matematika dasar tidak memahami? Bagaimana bisa menjadi negara yang maju jika mutu pendidikan masih rendah? Bagaimana GDP Indonesia akan setara dengan Singapore jika kualitas mayoritas SDM kurang berpikir kritis dan logis?

Apakah narasi ‘INDONESIA EMAS 2045’ cukup meyakinkan Anda untuk bermimpi bahwa hal itu akan terjadi?

Baca juga: Menjadi Perempuan Mandiri yang Menginspirasi

Cara Melatih Critical Thinking

Permulaan Pendidikan dan Pengetahuan dimulai dari Rumah.

Ada banyak aktivitas yang bisa dilakukan sejak dini untuk melatih critical thinking seseorang, khususnya jika Anda seorang dewasa yang ingin memiliki anak di masa depan, melatih dan membiasakan anak untuk berpikir kritis dan logis adalah kewajiban Anda.

  1. Kembangkan Kebiasaan Membaca

Membaca berbagai jenis buku, novel, komik, artikel, atau jurnal dapat memperluas perspektif Anda. Pilih sumber yang kredibel dan beragam agar Anda terbiasa menganalisis informasi dari berbagai sudut pandang. 

  1. Bertanya Secara Aktif

Mulailah dengan bertanya banyak hal pada diri sendiri saat Anda membaca atau mendapatkan informasi. Jika Anda tidak mendapatkan jawaban saat ini juga, tidak masalah, tidak semua pertanyaan harus mendapatkan jawaban segera. Cukup tuliskan pertanyaan tersebut, cari referensi tambahan, bertanya pada mereka yang ahli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun