Mohon tunggu...
Wiwik Agustina
Wiwik Agustina Mohon Tunggu... Lainnya - Writer and Long Life Learner

Concern about Self Development and Poverty. Welcome to My Universe! From science to digital marketer. I believe that humans do what they think, and think what they believe, let's start changing our thoughts through sentences.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Era Tsunami Informasi, Critical Thinking jadi Solusi dari Sesat Pikir

28 November 2024   11:17 Diperbarui: 28 November 2024   11:28 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Critical thinking (Freepik)

Dalam melatih diri untuk berpikir kritis di tengah tsunami informasi ini, coba tanyakan lebih dahulu pertanyaan dasar berikut:

  • Apa yang saya ketahui tentang konteks dari informasi ini?
  • Dari mana informasi ini berasal?
  • Apakah ada bukti yang mendukung klaim ini?

Kemudian belajar untuk mengevaluasi informasi dengan mempertanyakan validitas dan kredibilitas sumber informasi, seperti:

  • Apakah sumber informasi ini dapat dipercaya?
  • Apakah ada data atau bukti yang mendukung pernyataan ini?
  • Apakah ada bias dalam penyajian informasi?

3. Praktikkan Pemecahan Masalah

Dalam kehidupan sehari-hari, Anda juga bisa melatih kemampuan berpikir kritis dan logis dari masalah yang terjadi di kehidupan mulai dari yang sederhana sampai kompleks. Misalnya, jika Anda ingin pergi berlibur, mulai berpikir untuk:

  • Mengidentifikasi masalah: Ingin pergi berlibur dengan budget 1 juta untuk 3 hari.
  • Kumpulkan informasi yang relevan: Kumpulkan opsi destinasi atau pilihan liburan yang sesuai, pro-cons dari destinasi, partner berlibur, akses akomodasi, dan lainnya.
  • Analisis opsi solusi sebelum mengambil keputusan: Outcome yang dihasilkan apakah menjawab dari ‘berlibur’, sehingga badan, pikiran, dan jiwa Anda juga terhibur?

Baca juga: Pentingnya Margin dalam Keuangan dan Aspek Kehidupan

4. Diskusikan Ide dengan Orang Lain

Berbagi ide dan berdiskusi dengan orang lain dapat membantu Anda melihat perspektif baru. Terkadang, sudut pandang orang lain bisa memberikan wawasan yang tidak Anda pikirkan sebelumnya.

Namun, perlu Anda pahami bahwa pengambilan keputusan selalu ada ditangan Anda. Dengan banyaknya informasi yang diterima, alangkah baiknya, luangkan waktu untuk mengevaluasi proses berpikir Anda, tanyakan apakah ini baik untuk penyelesaian masalah saat ini dan kedepan.

5. Pelajari Logika dan Argumen

Sediakan waktu untuk memahami dasar-dasar logika, seperti silogisme, premis, dan kesimpulan. Anda juga dapat belajar mengenali kesalahan logika (logical fallacies) yang sering muncul dalam argumen.

Banyak platform online, seperti kursus e-learning atau aplikasi berpikir kritis, yang dapat membantu Anda melatih kemampuan ini. Misalnya, Coursera.

Jadi, penting untuk kita bisa melatih critical thinking dan berpikir logis sehingga kita tidak sesat pikir. Memang memerlukan waktu dan konsistensi, namun hal ini akan membantu kita untuk mengambil keputusan secara lebih kompeten, berhati-hati dalam menerima informasi bahkan menyebarkan informasi.

Terakhir, seperti statement dari Bagus Muljadi, seorang Asisten Profesor di Nottingham University bahwa

“ Kalau disini tidak ada individu yang bernafsu menjadi individu yang paling kompeten, tidak akan ada pemimpin yang kompeten.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun