Dalam melatih diri untuk berpikir kritis di tengah tsunami informasi ini, coba tanyakan lebih dahulu pertanyaan dasar berikut:
- Apa yang saya ketahui tentang konteks dari informasi ini?
- Dari mana informasi ini berasal?
- Apakah ada bukti yang mendukung klaim ini?
Kemudian belajar untuk mengevaluasi informasi dengan mempertanyakan validitas dan kredibilitas sumber informasi, seperti:
- Apakah sumber informasi ini dapat dipercaya?
- Apakah ada data atau bukti yang mendukung pernyataan ini?
- Apakah ada bias dalam penyajian informasi?
3. Praktikkan Pemecahan Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari, Anda juga bisa melatih kemampuan berpikir kritis dan logis dari masalah yang terjadi di kehidupan mulai dari yang sederhana sampai kompleks. Misalnya, jika Anda ingin pergi berlibur, mulai berpikir untuk:
- Mengidentifikasi masalah: Ingin pergi berlibur dengan budget 1 juta untuk 3 hari.
- Kumpulkan informasi yang relevan: Kumpulkan opsi destinasi atau pilihan liburan yang sesuai, pro-cons dari destinasi, partner berlibur, akses akomodasi, dan lainnya.
- Analisis opsi solusi sebelum mengambil keputusan: Outcome yang dihasilkan apakah menjawab dari ‘berlibur’, sehingga badan, pikiran, dan jiwa Anda juga terhibur?
Baca juga: Pentingnya Margin dalam Keuangan dan Aspek Kehidupan
4. Diskusikan Ide dengan Orang Lain
Berbagi ide dan berdiskusi dengan orang lain dapat membantu Anda melihat perspektif baru. Terkadang, sudut pandang orang lain bisa memberikan wawasan yang tidak Anda pikirkan sebelumnya.
Namun, perlu Anda pahami bahwa pengambilan keputusan selalu ada ditangan Anda. Dengan banyaknya informasi yang diterima, alangkah baiknya, luangkan waktu untuk mengevaluasi proses berpikir Anda, tanyakan apakah ini baik untuk penyelesaian masalah saat ini dan kedepan.
5. Pelajari Logika dan Argumen
Sediakan waktu untuk memahami dasar-dasar logika, seperti silogisme, premis, dan kesimpulan. Anda juga dapat belajar mengenali kesalahan logika (logical fallacies) yang sering muncul dalam argumen.
Banyak platform online, seperti kursus e-learning atau aplikasi berpikir kritis, yang dapat membantu Anda melatih kemampuan ini. Misalnya, Coursera.
Jadi, penting untuk kita bisa melatih critical thinking dan berpikir logis sehingga kita tidak sesat pikir. Memang memerlukan waktu dan konsistensi, namun hal ini akan membantu kita untuk mengambil keputusan secara lebih kompeten, berhati-hati dalam menerima informasi bahkan menyebarkan informasi.
Terakhir, seperti statement dari Bagus Muljadi, seorang Asisten Profesor di Nottingham University bahwa
“ Kalau disini tidak ada individu yang bernafsu menjadi individu yang paling kompeten, tidak akan ada pemimpin yang kompeten.”