Mohon tunggu...
Wiwik Agustina
Wiwik Agustina Mohon Tunggu... Lainnya - Writer and Long Life Learner

Concern about Self Development and Poverty. Welcome to My Universe! From science to digital marketer. I believe that humans do what they think, and think what they believe, let's start changing our thoughts through sentences.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Mau Judi Online? Film "No More Bets" Beri Gambaran Cara Main Bandar

10 November 2024   08:37 Diperbarui: 10 November 2024   19:16 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua manusia punya sifat serakah dan tidak puas diri, termasuk saya. Dengan mengenali rasa 'haus' yang kita miliki akan membantu kita untuk mengendalikan diri dari sesuatu yang mungkin akan membuat kita lupa diri.

"Siapa yang tidak ingin kaya dengan mudah atau mendapatkan lotre dengan usaha menebak saja? Semua orang tentu saja.

"Siapa yang tidak ingin memiliki pasangan mapan dan tampan? Semua perempuan tentu saja."

Saya sering berdiam diri 1-2 menit untuk sekedar berpikir jika rasa 'haus' saya terusik. Saya pernah ditipu dengan modus mengirimkan pulsa 15 tahun lalu dengan kondisi saya mendapatkan undian 10 juta namun perlu membayar biaya admin dalam bentuk pulsa, tentu saja jika saat ini, saya tidak sebodoh itu.

Namun, saya tahu, saya 'haus' untuk memiliki uang saat itu, jadi saya tidak pikir panjang apakah ini penipuan atau bukan. Saya hanya berpikir bahwa saya AKAN mendapatkan uang 10 juta. Sampai uang yang saya miliki habis, saya baru sadar bahwa saya DITIPU.

Kejadian itu masih saya ingat jelas, merasa bodoh dan miskin sekaligus. Namun, sejak saat itu saya skeptis dengan bentuk 'apapun yang mudah', termasuk bantuan orang lain. Saya berpikir, saat saya tidak mengeluarkan uang sepeserpun, bukan berarti itu gratis atau tidak ada orang lain yang membayar, saya sadar dengan jelas, bahwa tidak pernah ada hal yang gratis di dunia kapitalis ini.

Pikiran tersebut memproteksi saya, bahwa selalu ada usaha dan hasil. Untuk mendapatkan hasil yang saya mau, saya harus berusaha sebaik mungkin karena tidak ada yang gratis, semua ada harga yang harus dibayar. Jadi, pilihlah mana harga yang mau kita bayar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun