Mohon tunggu...
Wiwien Wintarto
Wiwien Wintarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis serba ada

Penulis, sejauh ini (2024) telah menerbitkan 46 judul buku, 22 di antaranya adalah novel, terutama di PT Gramedia Pustaka Utama. Buku terbaru "Tangguh: Anak Transmigran jadi Profesor di Amerika", diterbitkan Tatakata Grafika, yang merupakan biografi Peter Suwarno, associate professor di School of International Letters and Cultures di Arizone State University, Amerika Serikat.

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Pilihan

Pocong Nonton Tivi

5 April 2016   10:31 Diperbarui: 5 April 2016   11:17 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Tapi tetep aja takut, Baginda. Nih, si Mamang sampe terkencing-kencing.”

Pocong pun mendesah sambil menggeleng-geleng tak mengerti.

“Secara teori, bangsa kera kayak siamang dan gorila harusnya nggak takut sama hantu,” gumamnya setengah mengejek.

Dari balik singgasana terdengar sahutan gondok Ogri.

“Teori mbahmu...!” 

*** 

Singkat cerita, alat buatan manusia yang bernama TV itu dipinjamkan Baginda Singa pada Pocong untuk dibawa selama beberapa minggu ke negeri para hantu. Selama masa peminjaman, Pocong diharuskan untuk memberi laporan secara terus-menerus mengenai bagaimana tanggapan masyarakat hantu lelembut mengenai TV.

Tiga hari pertama, laporan dari Pocong selalu positif. Ia memberitakan bahwa bangsanya mengalami kemajuan berkat tayangan gambar-suara yang mereka simak dari TV.

“Bangsaku tahu caranya berdebat setelah menonton Apa Kabar Indonesia Malam,” demikian bunyi laporan hari pertama. “Kami latihan debat dulu sebelum memulai kegiatan rutin gentayangan menakut-nakuti manusia.”

Baginda Singa puas dengan laporan itu. Laporan hari berikutnya makin menyenangkan.

“Kuntilanak dan Wewe Gombel sekarang bisa bikin brownies setelah nonton Farah Quinn,” kata Pocong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun