Penutup
Dunia ini memang fana. Terkadang kita terlena oleh waktu. Terkadang kita takut kehilangan sesuatu (tentang dunia) jika harus terlewat waktu karena mengurus orangtua.
Saya pernah mendengar suatu kisah. Ada seorang pengusaha yang memiliki janji temu dengan pengusaha lain yang lebih hebat. Tetapi ada berkas yang tertinggal dan pengusaha pulang ke rumahnya mengambil berkas. Tak di sangka, saat membuka pintu terlihat kotoran ibunya berserak di mana-mana.Â
Pengusaha tersebut bingung, antara harus meninggalkan ibunya dalam keadaan seperti itu atau terus melanjutkan pekerjaan. Sedangkan jarak temu antara pengusaha itu dengan pengusaha lainnya hanya tinggal beberapa menit saja dan masih membutuhkan perjalanan panjang. dilihatnya jarum jam di dinding menunjukkan 30 menit sebelum janji temu di mulai.
Namun akhirnya dengan hati ikhlas beliau lebih memilih mengurus ibunya, membersihkan ibunya, lalu membersihkan rumah. Dia sudah rela jika proyek yang diimpikannya itu lepas karena dia ingkar jaji temu. Namun, ketika dia sudah menyelesaikan semuanya, dilihatnya jam dinding tersebut, waktunya masih sama. Seolah saat dia bekerja membersihkan ibu dan membersihkan rumah, aktu terhenti. Bukan karena jam dindingnya rusak atau mati. Tetapi memang kuasa Allah dengan menghadiahi pengusaha tersebut keajaiban.
Dengan bergegas dia menemui pengusaha yang satunya. akhirnya kesepakatan terjadi dan dia mendapatkan proyek yang diimpikannya.Â
Ini menandakan bahwa tidak akan rugi jika kita bersusah payah mengurus orangtuua kita sendiri. Tetapi semua memang kembali kepada masing-masing pribadi. Semoga kita terhindar dari keraguan mengurus orangtua lalu menitipkannya ke panti jompo. (end)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H