Mohon tunggu...
Wiwid Nurwidayati
Wiwid Nurwidayati Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Suka nulis, suka baca buku, suka makan, suka jalan-jalan. Pemilik website : https://wiwidstory.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Surga Itu Terbuang di Panti Jompo

4 November 2021   15:42 Diperbarui: 4 November 2021   20:15 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merawat Lansia di Panti Jompo. Edit by canva. kolpri
Merawat Lansia di Panti Jompo. Edit by canva. kolpri

Penutup

Dunia ini memang fana. Terkadang kita terlena oleh waktu. Terkadang kita takut kehilangan sesuatu (tentang dunia) jika harus terlewat waktu  karena mengurus orangtua.

Saya pernah mendengar suatu kisah. Ada seorang pengusaha yang memiliki janji temu dengan pengusaha lain yang lebih hebat. Tetapi ada berkas yang tertinggal dan pengusaha pulang ke rumahnya mengambil berkas. Tak di sangka, saat membuka pintu terlihat kotoran ibunya berserak di mana-mana. 

Pengusaha tersebut bingung, antara harus meninggalkan ibunya dalam keadaan seperti itu atau terus melanjutkan pekerjaan. Sedangkan jarak temu antara pengusaha itu dengan pengusaha lainnya hanya tinggal beberapa menit saja dan masih membutuhkan perjalanan panjang. dilihatnya jarum jam di dinding menunjukkan 30 menit sebelum janji temu di mulai.

Namun akhirnya dengan hati ikhlas beliau lebih memilih mengurus ibunya, membersihkan ibunya, lalu membersihkan rumah. Dia sudah rela jika proyek yang diimpikannya itu lepas karena dia ingkar jaji temu. Namun, ketika dia sudah menyelesaikan semuanya, dilihatnya jam dinding tersebut, waktunya masih sama. Seolah saat dia bekerja membersihkan ibu dan membersihkan rumah, aktu terhenti. Bukan karena jam dindingnya rusak atau mati. Tetapi memang kuasa Allah dengan menghadiahi pengusaha tersebut keajaiban.

Dengan bergegas dia menemui pengusaha yang satunya. akhirnya kesepakatan terjadi dan dia mendapatkan proyek yang diimpikannya. 

Ini menandakan bahwa tidak akan rugi jika kita bersusah payah mengurus orangtuua kita sendiri. Tetapi semua memang kembali kepada masing-masing pribadi. Semoga kita terhindar dari keraguan mengurus orangtua lalu menitipkannya ke panti jompo. (end)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun