Mohon tunggu...
Witri Nailil Marom
Witri Nailil Marom Mohon Tunggu... Lainnya - (Ruang khusus fiksi)

Hai, selamat membaca. Semoga Allah bahagiakan kita hari ini. Aamiin :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Anak dan Padi

4 Agustus 2024   12:55 Diperbarui: 5 Desember 2024   05:15 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Adek Bu ... Adek." Seketika mata Ibu terbelalak. Antara bingung, bahagia dan ingin menangis. "Dek Rubi Bu, dia baru saja take off dari pesawat. Nanti malam inshaAllah sampai rumah katanya." Kali ini Ibu benar-benar bahagia bukan kepalang. Anak bugsunya yang satu itu sudah empat tahun berkelana di negeri gurun pasir. Dan tahun ini program sarjananya telah selesai. Aku pun turut bahagia. Aku belum pernah bertemu sama sekali dengan Dek rubi. Yang aku tau ketiga adik Mas Sholeh semua ada di negeri seberang. Dulu Mas Sholeh juga sama, namun dia memutuskan pulang dan menemani Ibu di kampung. Di kampung lebih adem, katanya. Dengan buru-buru Ibu menggandengku segera pulang. "Masih jam dua. Mari Nduk, kita belanja. Hari ini kita masak makanan kesukaan Dek Rubi." Raut wajah ibu sungguh tidak bisa berbohong. Semburat bahagia terpancar jelas. Aku pun turut bahagia. Kami semua bahagia. Untuk kebahagiaan Ibu ..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun