"Adek Bu ... Adek." Seketika mata Ibu terbelalak. Antara bingung, bahagia dan ingin menangis. "Dek Rubi Bu, dia baru saja take off dari pesawat. Nanti malam inshaAllah sampai rumah katanya." Kali ini Ibu benar-benar bahagia bukan kepalang. Anak bugsunya yang satu itu sudah empat tahun berkelana di negeri gurun pasir. Dan tahun ini program sarjananya telah selesai. Aku pun turut bahagia. Aku belum pernah bertemu sama sekali dengan Dek rubi. Yang aku tau ketiga adik Mas Sholeh semua ada di negeri seberang. Dulu Mas Sholeh juga sama, namun dia memutuskan pulang dan menemani Ibu di kampung. Di kampung lebih adem, katanya. Dengan buru-buru Ibu menggandengku segera pulang. "Masih jam dua. Mari Nduk, kita belanja. Hari ini kita masak makanan kesukaan Dek Rubi." Raut wajah ibu sungguh tidak bisa berbohong. Semburat bahagia terpancar jelas. Aku pun turut bahagia. Kami semua bahagia. Untuk kebahagiaan Ibu ..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H