Menulis jurnal dapat membantu mengatasi dan mengurangi dampak peristiwa yang membuat stres -- berpotensi menghindari kejenuhan dan kecemasan kronis. Penelitian mengaitkan menulis secara pribadi tentang peristiwa yang membuat stres dan menuangkan pikiran dan emosi di atas kertas dengan berkurangnya tekanan mental.
Disebut dalam laman WebMD, saat menulis jurnal untuk manajemen stres memproses emosi dalam bentuk tulisan dapat meningkatkan kemungkinan kita mencari dukungan sosial. Hal ini, pada gilirannya, mengarah pada penyembuhan emosional dan peningkatan ketahanan terhadap stres.
2. Mengurangi Kecemasan
Menulis jurnal tentang perasaan dikaitkan dengan berkurangnya tekanan mental. Dalam sebuah penelitian, para peneliti menemukan bahwa mereka yang memiliki berbagai kondisi medis dan kecemasan yang menulis daring selama 15 menit tiga hari seminggu selama periode 12 minggu mengalami peningkatan perasaan sejahtera dan lebih sedikit gejala depresi setelah satu bulan. Kesejahteraan mental mereka terus membaik selama 12 minggu menulis jurnal.
3. Mengatasi Rasa Sedih
Menulis tentang peristiwa emosional dapat membantu melepaskan diri dari siklus pikiran obsesif dan rasa sedih yang tak henti-hentinya atas apa yang terjadi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menulis tentang peristiwa traumatis segera setelah kejadian itu sebenarnya dapat membuatmu merasa lebih buruk.
4. Refleksi
Ketika kita sedang stres atau dikuasai oleh pikiran negatif, sering kali sulit untuk melihat keadaan kita secara objektif. Menulis jurnal bisa membantu kita menciptakan ruang dan jarak yang diperlukan untuk merenungkan apa yang telah terjadi, di mana kita berada saat ini, dan apa yang mungkin terjadi di masa depan.
Dengan menulis jurnal, kita dapat mencapai defusi kognitif yang memadai -- melihat pikiran dari luar daripada terjebak di dalamnya -- sehingga kita bisa menciptakan pemisahan yang diperlukan untuk menerima perasaan kita dan berkomitmen pada perubahan yang perlu kita lakukan.
5. Mempercepat Penyembuhan Fisik
Menulis jurnal juga dapat memberikan manfaat bagi kesehatan fisik. Penelitian di Selandia Baru pada 49 orang dewasa menunjukkan bahwa mereka yang menulis tentang perasaan mereka terhadap kejadian menyedihkan selama 20 menit pulih lebih cepat setelah biopsi dibandingkan mereka yang menulis tentang aktivitas sehari-hari.