Kadang-kadang saya pun membelikan satu lusin kopi sasetan untuk persediaan sang pedagang.
Dan kalau sudah begitu, ngopi seperti bukan lagi menjadi hal utama.
Pernah suatu sore saya mampir ke warung tenda, untuk memesan nasi goreng dan segelas kopi.
Tiba-tiba hujan turun disertai angin kencang. Tenda pedagang nyaris roboh.
Ia sudah menyeduh segelas kopi untuk saya namun belum membuatkan nasi goreng karena menahan gerobaknya dari gempuran angin kencang.
Saya lalu ikut mempertahankan tenda yang bergerak-gerak diterpa angin.
Kejadian berlangsung sekitar 10 menit. Angin reda, hujan pun mengikutinya.
Kami bersyukur tenda bisa tetap berdiri tegak, pedagang bisa membuatkan pesanan saya.
Karena waktu sudah menjelang maghrib saya segera pamit seraya membawa dua bungkus nasi goreng.
Sang penjual nasi mengingatkan kopi yang sudah dingin dan belum dihabiskan.
Saya hanya tersenyum, waktu ngopi sudah habis, sudah menjadi tak penting.