Mohon tunggu...
Biso Rumongso
Biso Rumongso Mohon Tunggu... Jurnalis - Orang Biyasa

Yang terucap akan lenyap, yang tercatat akan diingat 📝📝📝

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Diremehkan Sebuah SMS

7 Juni 2011   13:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:46 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selanjutnya, ia pun hanya nulis apa adanya. Tulisan panjang yang sudah ia rencanakan tak pernah lagi ia buat. "Sudah nggak nafsu," ucapnya singkat.

Selanjutnya SMS terakhir adalah. "Jangan lupa lanjutkan kasus A, tetap semangat!." Reporter yang dikirimi SMS tersebut ternyata langsung membalas pesan SMS tersebut. "Ia nih bos. Sudah dua hari nggak semangat, apa karena cuaca mendung atau apa saya nggak tahu?"

Dua jam kemudian ia melaporkan hasil penugasan yang sudah diperintahkan redakturnya.

Kesimpulan Winda, isi SMS sangat penting dalam hubungan atasan- bawahan, redakur-reporter. SMS yang meremehkan dan menuduh sebaiknya dihindari. Sebaliknya SMS bersahabat perlu disosialisasikan.

Diam-diam Winda membocorkan hasil survei tersebut kepada seorang redaktur yang memiliki hubungan spesial dengannya.

Begitu SMS itu dipraktekan, si redaktur tadi tergopoh-gopoh menemui Winda dan menunjukkan SMS balasan dari reporternya.

"Tetap semangat apaan? Gua lagi kehujanan tauuu..."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun