Mohon tunggu...
Wisnu Nugroho
Wisnu Nugroho Mohon Tunggu... Penulis -

mengabarkan yang tidak penting agar yang penting tetap penting

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ini Intelijen, Bukan Rumor, Isu, Gosip

18 Juli 2009   17:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:56 7873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

kami menunggu di taman dalam antara istana merdeka dan istana negara dengan naungan pohon-pohon ki hujan yang lebih dari seabad lalu ditanam. sebuah ketidaklaziman, pernyataan pak beye disampaikan di taman. biasanya pernyataan di sampaikan di ruang jumpa pers di ruangan berpendingin dan berlampu sorot belasan.

di taman berumput hijau itu, podium garuda disiapkan. tepat di depan pohon bodho yang belum lama ditanam, podium itu diletakkan. sejumlah perangkat dan aparat istana bergantian memastikan fungsi podium dengan dua pelantang. setelah mendapat tanda jempol dari kamerawan, uji coba dihentikan.

tidak ada setengah jam, pertemuan berakhir. pak widodo, pak hatta, pak sudi, pak nuh, pak syamsir, dan pak bambang keluar. masjid baiturrahman jadi tujuan karena shalat jumat akan dilakukan.

pak andi mallarangeng memberi keterangan, pernyataan pak beye akan disampaikan setelah jumatan. pak beye masih menunggu laporan dari panglima tni yang sedang dalam perjalanan dari yogyakarta ke istana.

saat keterangan pak andi selesai diberikan, pak djoko datang. ketergesa-gesaan dan kegentingan menghadirkan ketidaklaziman berikutnya. tentu saja ini berdasarkan catatan dan ingatan pendek saya selama ini di istana.

pak djoko masuk istana dengan sedan camry jatah dan tiga mobil pengiringya sampai di depan teras kantor presiden. sebelumnya, hanya mantan presiden dan wapres saja yang boleh melakukan ketidaklaziman itu dengan kendaraannya di depan kantor presiden.

usai shalat jumat, pak beye diiringi para pembantu dan pejabat lain masuk kantor presiden. laporan dari pak widodo, pak bambang, pak syamsir, dan pak djoko diberikan. sementara itu di taman, podium garuda sekali lagi disiapkan.

sepuluh menit sebelum pukul 14.00 saat keterangan dijanjikan akan diberikan, pak nuh keluar dan bertanya televisi mana yang akan siarang langsung. pak hatta menyusul kemudian.

setelah siap semua, pak beye keluar diiringi para pembantunya. pernyataan yang ditunggu-tunggu soal bom di kawasan mega kuningan diberikan.

setelah menyatakan duka dan menyebut kejadian di kawasan mega kuningan sebagai titik hitam sejarah indonesia, pak beye dengan kode meminta ajudannya masuk lagi ke dalam kantor presiden.

saat ajudan datang kembali dengan map berisi empat lembar kertas cetakan gambar, pak beye di depan podium garuda tengah membeberkan adanya ancaman teror atas dirinya dengan dasar data intelijen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun