Mohon tunggu...
Wisnu Nugroho
Wisnu Nugroho Mohon Tunggu... Penulis -

mengabarkan yang tidak penting agar yang penting tetap penting

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ini Intelijen, Bukan Rumor, Isu, Gosip

18 Juli 2009   17:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:56 7873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

pak syamsir yang duduk satu deret dengan pak widodo dan pak bambang melempar pandangan jauh ke luar ruangan. kepalanya beberapa kali di sandarkan ke kursi sambil tetap matanya menerawang.

baik pak widodo maupun pak syamsir tampak tak lazim siang itu. pak widodo yang mengenakan batik lengan panjang warna coklat memang seperti biasanya membuka kancing ketiganya. yang tidak lazim, batik lengan panjang itu digulung lengannya sampai sikut.

sementara pak syamsir, juga terlihat tidak lazim. setidaknya di mata saya yang hanya bertemu dengannya di istana. jika biasanya pak syamsir saya kenali dari batang rokok menyala di tangannya juga ketika di istana, siang itu batang rokok menyala di tangannya tidak ada. sebagai gantinya, pak syamsir memegang pulpen di tangan kanannya dan notes kecil di tangan kirinya.

tidak lazim untuk ingatan saya yang terbatas dan pendek tentu saja.

selain mereka bertiga, yang juga turut menunggu pak beye adalah menteri sekretaris negara pak hatta, sekretaris kabinet sudi, dan menteri komunikasi dan informatika pak nuh. pak hatta bolak-balik keluar masuk ruangan. saat masuk, pak hatta menghampiri pak bambang. telepon selularnya kemudian ditunjukkan ke pak bambang.

sementara menunggu itu, pak sudi berkomunikasi dengan pak widodo dan pak bambang. saya tidak dapat menangkap utuh komunikasinya karena pelan dan menggunakan bahasa tubuh untuk sebagiannya. yang saya dengar hanya kata "batal", "selesaikan", dan "secara adat".

pak sudi yang murah senyum dan tertawa kemudian mengajak berbicara soal terancam batalnya kedatangan tim sepakbola emyu. sambil bergurau, kalau emyu batal datang, gebeka bisa dipakai enyu. pak nuh yang berasal dari jawa timur ikut menimpali. enyu derajatnya lebih tinggi dari emyu karena secara alfabet abjad en disebut setelah abjad em. jika emyu main sepakbola, enyu istigotsah di gebeka.

kami yang juga menunggu ikut tersenyum.

sesaat kemudian pak beye datang. karena mungkin tergesa-gesa dan genting suasananya, hal tak lazim lain saya dapati. jika biasanya pak beye menerima tamunya dengan salaman, siang itu tidak ada.

ketidaklaziman yang serupa soal tidak adanya salaman itu terjadi saat pak beye memanggil pak nirwan bakrie dan kemudian memarahinya. soal lapindo tentu saja, bukan soal kakaknya yang menjadi pembantu pak beye di istana.

pertemuan tanpa basa-basi. pak beye yang terpukul karena bom yang membuat mega kuningan porak poranda dan jatuhnya sejumlah korban jiwa langsung mempersilahkan pak widodo memberi laporan. saat laporan tengah diberikan, kami menunggu di luar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun