Mohon tunggu...
Wisnu  AJ
Wisnu AJ Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup tak selamanya berjalan mulus,tapi ada kalanya penuh dengan krikil keliril tajam

Hidup Tidak Selamanya Seperti Air Dalam Bejana, Tenang Tidak Bergelombang, Tapi Ada kalanya Hidup seperti Air dilautan, yang penuh dengan riak dan gelombang.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

DBH Tertunda, Provinsi Kaya Minyak Defisit APBD

19 Oktober 2018   15:51 Diperbarui: 19 Oktober 2018   15:52 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan menuntaskan penyaluran DBH kepada Provinsi Riau, maka masyarakat dan Pemrov Riau akan dapat bernafas lega. Proyek proyek yang sempat mangkrak tentu akan dapat untuk diselesaikan sesuai yang dijadwalkan. Disamping roda prekonomian masyarakatnya bisa kembali berputar.

Disamping itu Pemprov Riau juga harus belajar dari kejadian yang ada. Pemprov Riau sudah saatnya untuk menata manajemen yang baik dipemerintahannya. Gubernur Provinsi Riau yang baru harus memiliki manajemen yang baik dalam mengolah jalannya roda pemerintahan di Provinsi yang kaya minyak ini.

Kalau selama ini Pemprov Riau, sempat dimanjakan dengan DBH dari hasil Migas yang dimilikinya, sehingga terlena dan lupa untuk menggali potensi alam lainnya diluar migas sebagai pemasukan PAD nya. Pemprov Riau sudah saatnya untuk mengunakan skil dan kemampuan yang ada dilingkungan Aparatur Sipil Negara (ASN), untuk menggali pemasukan diluar migas demi peningkatan income PADnya.

Dengan demikian maka, Pemprov Riau tidak hanya menggantungkan pemasukan PAD nya hanya melalui migas. Tapi ada pemasukan lain diluar migas yang dapat ditampung untuk meningkatkan pemasukan PAD. Bukankah Provinsi Riau kaya akan potensi alam diluar migas! Ini yang perlu untuk digali oleh Pemprov Riau. Semoga!.

Tanjungbalai, 19 Oktober 2018            

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun