Mohon tunggu...
Wisnu  AJ
Wisnu AJ Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup tak selamanya berjalan mulus,tapi ada kalanya penuh dengan krikil keliril tajam

Hidup Tidak Selamanya Seperti Air Dalam Bejana, Tenang Tidak Bergelombang, Tapi Ada kalanya Hidup seperti Air dilautan, yang penuh dengan riak dan gelombang.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Orang-orang di Kebun Sawit (43)

15 September 2017   21:12 Diperbarui: 17 September 2017   00:46 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelumnya baca di sini

***

Seperti hari hari biasa, hari ini pun para kuli perempuan yang masuk kedalam barisan Gerwani tidak masuk kerja, dilapangan bola diperkebunan itu sudah dipadati oleh kuli kuli perempuan, walaupun ada juga kuli perempuan yang tidak masuk kedalam barisan Gerwani, tapi turut juga hadir dilapangan bola itu mereka ingin mendengarkan pidato pidato yang akan disampaikan oleh tokoh dan kader Gerwani yang datang dari kota. Hari itu tokoh dan kader perempuan Gerwani mengadakan pertemuan akbar. Disudut lapangan tampak panggung yang dipasang dan ditata sedemikian rupa. Acara pertemuan akbar Gerwani memang belum dimulai, sembari menunggu para tokoh tokoh dan kader Gerwani yang datang dari kota, diatas panggung diisi dengan hiburan Band Lekra yang didatangkan dari kota Provinsi

Nafisah kuli perempuan diperkebunan itu yang tidak masuk kedalam barisan Gerwani juga tampak berbaur dengan para kuli perempuan lainnya. Tapi jarak Nafisah dengan panggung cukup jauh, dia juga ingin mendengarkan pidato dari tokoh tokoh dan kader Gerwani yang datang dari kota.

Rombongan tokoh tokoh dan kader Gerwani yang datang dari kota itu datang dengan menaiki mobil. Para kuli perempuan yang masuk dalam barisan Gerwani menyambut mereka dengan mengelu elukan hidup Gerwani. Suasana di lapangan itupun menjadi gegap gempita, suara suara hidup Gerwani membahana memenuhi lapangan bola diperkebunan itu.

Hartini, Parni dan sutinah juga tampak dibarisan depan. Hartini kuli perempuan diperkebunan itu sudah dipersiapkan untuk memberikan kalungan bunga kepada para tokoh dan kader Gerwani. Mobil yang membawa rombongan para petinggi petinggi Gerwani yang datang dari kota memasuki lapangan bola, mobil berhenti tidak jauh dari Panggung tempat acara digelar.

" Hidup Gerwani.. hidup Gerwani.. ", suara Hartini lantang menyambut rombongan itu.

" Hidup ...", sambut para kuli .

Satu persatu para tokoh dan kader Gerwani keluar dari dalam  mobil, Hartini yang telah dipersiapkan untuk mengalungkan bunga, menyambut para tamu itu. Para tokoh dan kader Gerwani yang telah mendapat kalungan bunga, menaiki tangga panggung. Mereka masing masing mengambil tempat yang telah disediakan diatas panggung, lambaian tangan para tokoh dan kader Gerwani itu tidak henti hentinya melambai kearah para kuli. Seruan hidup Gerwani juga tidak henti hentinya berkumanndang.

Sinar mata hari yang terik siang itu tidak menyurutkan hasrat para kuli untuk mendengarkan isi pidato dari para tokoh dan kader Gerwani yang datang dari kota. Sementara bagi kuli perempuan diperkebunan itu, baru kali ini untuk yang pertama kalinya mereka melihat para tokoh dan kader kader Gerwani dari kota datang keperkebunan dimana mereka tinggal.

Acara yang dipandu oleh seorang staf perempuan dari kantor perkebunan itupun dimulai. Satu persatu tertif acara dibacakannya. Dan satu persatu pula para tokoh dan kader kader Gerwani yang datang dari kota menyampaikan pidatonya. Setiap diakhir pidato yang disampaikan oleh tokoh dan kader Gerwani dibarengi pula dengan yel yel hidup Gerwani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun