“ Sudah penuh penumpangnya rupanya?”. Tanya akkang Juntak, lalu menghabiskan sisa minumannya.
“ Tidak bisa menunggu penuh, yang dibelakang marah?”. Kata simandor.
“ Bah, iyalah kalau begitu, ayo Zis kita berangkat”. Akkang juntak dan Azispun kembali keangkotanya, perlahan akkang Juntak menjalankan angkotnya, didalam hanya ada lima orang penumpang, Azispun mulai berteriak teriak untuk memanggil penumpang.
“ Sambu…Sambu “, Teriak Azis disepanjang perjalanan yang mereka tempuh dari Padang Bulan menuju terminal Sambu. Apa yang dikatakan oleh akkang juntak menjadi pemikiran Azis. Disepanjang perjalanan, Azis mengingat apa yang dikatakan oleh akkang Juntak. Tapi baginya semua itu sudah siapa untuk dihadapinya,
Bersambung…….
Bagan Siapi Api 2016
Tulisan ini diikut sertakan dalam Tantangan 100 Hari Menulis Novel – Fiksianacommunity di Kompasiana
“ Cerita yang di kemas dalam bentuk Nopel ini adalah merupakan cerita fiksi belaka, jika ada nama dan tempat serta kejadian yang sama atau mirip terulas dalam nopel ini hanyalah secara kebetulan saja. Tidak ada sangkut pautnya dengan kejadian yang sebenarnya “ (Penulis).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H