“ Sudahlah Zis, kumohonlah padamu, jangan ribut”. Kata Meilan dengan suara yang sendu.
“ Aku kan tidak ribut hanya dia yang ribut”. Jawab Azis. Faisal dan Idris yang melintas dilokasi itu melihat orang orang berkerumun, merekapun singgah ditempat itu, mereka ingin tahu apa yang terjadi. Begitu mereka melihat Azis yang bertengkar mereka turun dari sepeda motornya. Faisal dan Idris melihat Meilan dan Toni, merekapun bertanya kepada Azis.
“ Ada apa Zis?”, Tanya Faisal, dia melihat kearah Meilan dan Toni, laki laki yang mendampingi Meilan ketika Meilan ulang tahun.
“ Dia menyerempetku dengan mobilnya, tapi dia malah membentak”, Jawab Azis ia melihat Faisal dan Idris.
“ Ada yang rusak, apa kau terluka?”, Idris melihat sepeda Azis, dan melihat ada luka ditangan Azis.
“ Tidak ada yang rusak “. Jawab Azis.
“ Tapi kau terluka?”. Kata Faisal
“ Luka sedikit, tidak apa apa?”. Ujar Azis
“ Jadi bagaimana?”, Tanya Faisal kepada Toni.
“ Terserah mau kalian apa?”. Jawab Toni bagaikan menantang.
“ Mau kami seperti ini?”, Idris melayangkan tinjunya kearah Toni. Azis menankap tangan Idris. Meilan memegangi Idris dan iya memohon kepada Idris agar tidak memukul Toni.