Mohon tunggu...
Wisnu  AJ
Wisnu AJ Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup tak selamanya berjalan mulus,tapi ada kalanya penuh dengan krikil keliril tajam

Hidup Tidak Selamanya Seperti Air Dalam Bejana, Tenang Tidak Bergelombang, Tapi Ada kalanya Hidup seperti Air dilautan, yang penuh dengan riak dan gelombang.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Senandung Cinta dari Selat Melaka "43" [TMN 100 H]

26 April 2016   15:13 Diperbarui: 26 April 2016   15:38 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            “ Entah akupun tak tahu”.

            “ Sudahlah bawa saja kebengkel, biar kita ganti”. Ujar Meilan Azis memandang kepadanya,

            “ Tak apa apa lah Mei, biar kudorong saja”. Jawab Azis lalu dia mendorong sepedanya keluar gerbang sekolah. Meilan mengikutinya dengan sepeda motornya dari belakang.

            “ Zis, aku mohon kepadamu,  kau jangan memperlakukan aku seperti ini. Ayolah didekat situ ada bengkel sepeda, biar ban sepedamu diganti”, kata Meilan menghiba, ada juga perasaan tak sampai hati terlintas dihatinya. Betapa tulusnya gadis ini ingin membantunya, tapi apakah aku menolaknya?.

            Ditengah kebimbangan hatinya, tiba tiba dua sepeda motor yang dikenderai dengan bonceng dua, menghampirinya. Azis melihat kearah mereka.  Ada enam orang yang datang . Hanya satu yang dikenal oleh Azis, yakni Rudi yang pernah bertemu dengannya ketika mendaftar di SMA ini. Mereka turun dari sepeda motornya dan melingkari Azis. Meilan merasa ketakutan melihat hal ini. Azis melihat kearah meilan. Dan Meilan juga memandang kearahnya dengan rasa takut yang sangat.

            “ Hei..! loe jangan purak purak bego ?”. kata yang seorang, lalu menerjang sepeda Azis sampai terjatuh. Azis bingung dia tak mengerti mengapa mereka berlaku kasar kepadanya.

            “ Gue peringatkan kepada loe, jangan coba coba mendekati Marlina!” kata Rudi lalu memegang kerah baju Azis. Azis hanya diam saja, dia tak ingin untuk membuat kegaduhan. Pada hal dalam hati Azis, satu lokalpun kamu datang, aku tidak akan takut menghadapi kamu.

            “ Aku tak kenal siapa Marlina”. Jawab Azis.

            “ Loe, purak purak nggak kenal Marlina itu pacar gue, belagak Loe ya?”, Rudi melayangkan tinjunya kearah Azis, sedikitpun Azsi tak melakukan perlawanannya. Lima orang teman Rudi yang masih berpakaian seragam sekolah turut mengkeroyok Azis. Azis sedikitpun tak melakukan perlawanan, dibiarkannya tubuhnya dihatam oleh Rudi dan teman temannya. Melihat ini meilan berteriak mintak tolong.

            “ Loe anak tiuongkok jangan ikut campur”, kata Rudi lalu menerjang sepeda motor Meilan, yang membuat Meilan hampir jatuh. Wajah dan sekujur tubuhnya tampak memar akibat hantaman tinju Rudi dan teman temannya.

            Siswa SMA Satu , tempat Azis sekolah, mulai keluar dari gerbang sekolah, mereka melihat ada perkelahian tak jauh dari gerbang sekolah, jeritan Meilan mengundang keiingin tahuan mereka. Begitu mereka melihat siswa satu sekolah dengan mereka dikeroyok, tanpa diperintah mereka turut membantu. Teman teman Azis yang satu lokalpun berdatangan, mereka melihat Azis dikeroyok oleh siswa dari sekolah lain. Faaisal dan Idris teman akrab azis, dengan dibantu teman teman yang lain, datang menyerbu. Perkelahianpun terjadi. Rudi dan kelima teman temannyapun terdesak, mereka lari berpencar dengan meninggalkan sepeda motornya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun