Mohon tunggu...
Wisnu  AJ
Wisnu AJ Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup tak selamanya berjalan mulus,tapi ada kalanya penuh dengan krikil keliril tajam

Hidup Tidak Selamanya Seperti Air Dalam Bejana, Tenang Tidak Bergelombang, Tapi Ada kalanya Hidup seperti Air dilautan, yang penuh dengan riak dan gelombang.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Senandung Cinta dari Selat Melaka "43" [TMN 100 H]

26 April 2016   15:13 Diperbarui: 26 April 2016   15:38 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

selat malaka/sumber fhoto/Hr.Medan Bisnis

Sebelumnya:

            “ Makasih wak?”, Azis meninggalkan wak Alang dipondok itu, ia melangkah masuk kedalam gudang dan menuju kamarnya. Wak Alang memperhatikan kepergian Azis. Ada rasa kasihannya melihat Azis, yang masih muda, punya harapan hidup yang tinggi, tapi terdampar pada labirin kemiskinan.

Kemudian :

            Pagi itu Azis bangun agak kesiangan, ia baru terbangun jam tengah delapan. Biasanya dia bangun padasaat sholat subuh, rasa kantuk masih mennyelimuti matanya, tapi dipaksakannya juga dia harus bangun, karena hari ini dia tidak boleh libur sekolah.  Setelah mandi dan berpakian seragam sekolah, iapun mendayung sepedanya dengan kencang, jam sekolah pasti sudah masuk. Katanya dalam hati.

            Benar saja apa yang diperkirakannya, ruang parkir dan halaman sekolah sudah sepi, para siswa sudah memasuki local nya masing masing. Mata pelajaran jam pertamapun sudah dimulai. Sementara itu hati Meilanpun mulai bertanya Tanya, apakah Azis hari ini tidak masuk sekolah. Karena ia tidak melihat Azis dari sejak tadi, baik dihalaman sekolah, maupun didalam local.

            Disaat Ibuk Gloria menerangkan tentang mata pelajaran matematika, pintu local diketuk, Buk Gloria melihat kearah pintu. Ia melihat Azis yang mengetok pintu itu. Lalu ia menyuruh Azis masuk.

            “ Masuk”, Azis melangkahkan kakinya memasuki ruangan local. Sebelum ia sampai ketempat duduknya Buk Gloria memanggilnya. Azis mendatanginya dan berdiri didepan mejanya. Semua mata siswa yang ada dilokal itu memandang kepada Azis. Meilan melihat wajah Azis begitu lesu, seperti orang yang baru menyelesaikan pekerjaan berat. Ada rasa hiba dihatinya ketika melihat Azis seperti itu. Robet yang duduk disebelah Azis memandang kepada Meilan, Gadis itu membuang pandangannya. Rasa muaknya melihat Robet terlihat diwajahnya ,

            “ Kenapa kau terlambat masuk?”. Tanya guru itu.

            “ Saya bekerja malam buk”, jawab Azis. Buk Gloria terdiam sejenak, dalam hatinya bertanya apa yang dikerjakan anak ini malam hari.

            “ Apa yang kau kerjakan malam hari?, kau mencuri ya?”. Pertanyaan Buk Gloria sayup sayup terdengar para siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun