“ Dimana ibuk itu Zis?”
“ Di halaman Depan Mang”
“ Azis duluanlah, mamang menyusul”, mang Sadikun menyimpan peralatannya lalu menyusul Azis kehalaman depan sekolah.
“ Ada apa Buk?’, Tanya mang Sadikun setelah berada didekat buk Sartika
“ Mang, Teratak dan alat alat pentas ini, akan mereka bawa nanti malam, jadi tolong jagain sebelum yang punyanya datang”, Mang Sadiman tampak mangut mangut
“ Iya Buk, akan saya jaga”,
“ Kami sudah boleh pulang buk?” kata Maisyaroh.
“ Kalau memang tidak ada lagi yang kamu kerjakan, kalian boleh pulang”. Jawab buk sartika. Mendengar ini, para siswa itupun kemudian bubar dan pulang. Buk Sartika masuk kedalam kantor sekolah, dan kemuadian keluar.
“ Mang pintu kantor ditutup ya, semua guru sudah pada pulang”. Ujar Buk sartika sambil brejalan keruangan parkir untuk mengambil sepeda motornya dan kemudian hilang dibalik gerbang sekolah.
“ Zis kau menyambung kemana?”, Tanya Bono ketika mereka telah berada diluar gerbang sekolah.
“ Belum tahu, kalau kau kemana?”, Azis balik bertanya tapi yang menjawab bukan Bono melaikan jamar.