“ Ternyata harapan Bono tak kesampaian, kasihan deh loe”. Maimunah memanas manasi Bono, tapi Bono tak terpancing dengan apa yang dikatakan oleh kedua temannya itu.
“ Maisyarohkan sudah minta maaf dia tak sengaja melempar Bono”, kata Meilan
“ Sudahlah, jangan lagi dipersoalkan, kerjakanlah masing masing pekerjaan kalian”, Azis meredakan suasana. Semua siswa yang tergabung dalam kepanitiaan kembali mengerjakan pekerjaan yang tersisa.
Langit mulai memperlihatkan tanda tanda bahwa malam akan tiba, sinar mata hari Nampak memerah jingga. Dihalaman sekolah hanya yang terlihat para siswa yang menjadi panitia dan beberapa orang guru. Mereka dengan sungguh menyelesaikan pekerjaannya jangan sampai malam tiba.
“ Sudah selesai semuanya?”, Tanya Buk sartika, sebagai guru pengawas di SMP itu
“ Sudah buk?”, Jawab Azis
“ Tak ada lagi yang tinggal atau hilang?’
“ Semua sudah sesuai dengan yang dipakai dan yang dipulangkan”, kata Meilan
“ kalau begitu kalian boleh pulang”. Buk Sartika menyuruh Azis untuk memanggil Mang Sadiman penjaga sekolah.
“ Iya buk”, Azis berlari lari kecil kebelakang sekolah . rumah penjaga sekolah itu berada dibagian belakang sekolah.
“ Mang, Mamang disuruh Buk Sartika untuk menemuinya “. Mang Sadiman tampak tengah membersihkan halaman belakang sekolah