Timbunan tanah sudah menyatu, menutup peti coklat itu.
Bunga ku serakkan di atasnya.Â
Sudah ada warna merah putih menghias kubur itu.
Salib kayu yang mengukir namamu, menjadi penghias akhir.
Aku terima dukanya.
Aku tanggung kenangannya.
Sampai dia datang memeluk tubuhku,
Dia berbisik, ajak aku dalam sedihmu,
Kau tidak sendiri, kawan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!