Timbunan tanah sudah menyatu, menutup peti coklat itu.
Bunga ku serakkan di atasnya.Â
Sudah ada warna merah putih menghias kubur itu.
Salib kayu yang mengukir namamu, menjadi penghias akhir.
Aku terima dukanya.
Aku tanggung kenangannya.
Sampai dia datang memeluk tubuhku,
Dia berbisik, ajak aku dalam sedihmu,
Kau tidak sendiri, kawan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!