Mohon tunggu...
Wisda Manik
Wisda Manik Mohon Tunggu... Freelancer - INTP-T

Hidup dan bernafaslah. Selagi hidup jangan lupa bernafas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Menerima Duka

15 Juni 2023   15:12 Diperbarui: 15 Juni 2023   15:26 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sabar, katanya. Jangan bersedih lagi.

Semangat, katanya. Kau tidak boleh menjadi lemah.

Sudah sejuta kalimat penghiburan menguap sia-sia.

Mataku menatap dia, ku kenal wajahnya.

Ah. Dia masih di rumah duka ternyata.

Mendadak tubuhku menghangat.

Dia memeluk jiwa kosong ku dengan sangat erat.

Kau ingin menangis? Biar kutemankan, katanya.

Bukannya kau ada pesta kelulusanmu, tanyaku.

Lagi, dia hanya memeluk tanpa jawab tanpa kata.

Puk puk puk. Melodi yang indah ini membuka telingaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun