Kita semua pasti sepakat dengan si Abang bahwa mencari, menciptakan lingkungan yang positif bagi anak adalah hal yang sangat penting. Seperti halnya lingkungan "belajar" di bimbel.
Dari pada di rumah, sebelum orantua pulang bekerja. Terkadang tidak tahu, apa yang dikerjakan anak di rumah. Jika yang positif, bagus. Jika tidak positif, tanda tanya bukan?.
Seperti halnya sebuah bimbel tempat saya pernah mengajar di Bekasi. Semua siswa dianjurkan untuk tetap bisa datang setiap hari kerja ke bimbel walaupun tidak ada jam untuk belajar sesuai penjadwalan.
Bimbel ini melengkapi beberapa fasilitas belajar seperti buku-buku, beberapa komputer, dan wifi, sehingga siswa terbantu belajar. Walapun tidak dalam jam belajar di ruang kelas, siswa bisa belajar sendiri dulu dengan adanya fasilitas-fasilitas tersebut. Dan pastinya setiap guru yang berada di bimbel siap membantu siswa tersebut selama dalam jam kerja.
Menariknya, banyak orangtua yang menyukai sistem seperti ini. Mungkin karena orangtua tersebut bekerja di luar rumah, sehingga merasa nyaman dengan situasi anaknya setelah pulang sekolah karena berada di lingkungan orang-orang yang belajar.
Sekalipun beberapa siswa yang datang ke bimbel, tidak langsung belajar. Biasanya ada yang istirahat, duduk dulu di sofa yang tersedia. Namun, setidaknya lingkungan sekitarnya akan menjadi stimulus yang baik bagi mereka dalam berpikir, bertindak dan berbicara yang positif.
Jika selain ilmu tetapi juga lingkungan yang positif  yang bisa diperoleh seorang siswa di bimbel. Lalu, haruskah seorang siswa mengikuti les tambahan di bimbel?. Tentu saja jawabnya, tidak harus.
Tergantung kebutuhan. Bimbel adalah salah satu pilihan dari sekian banyak. Tidak selamanya sisi positif yang disediakan oleh bimbel bermanfaat bagi semua siswa.
Ada siswa yang tidak suka belajar (lingkup mapel disekolah). Tapi tidak juga "nakal". Hanya saja hobinya dominan dibandingkan kebutuhan belajarnya. Sehingga ketika disuruh belajar materi tambahan, malah akan menimbulkan kerugian tersendiri. Misalnya sudah bayar uang bimbingan ternyata jarang datang. Tentu saja tidak baik. Â
Siswa yang demikian tidak cocok untuk les tambahan di bimbel. Les tambahanlah sesuai dengan minatnya tersebut. Â Seperti masuk sekolah sepak bola (SSB), jika hobi main bola. Dan yang lain.
Terkait persiapan UN. Sebab nilai UN ini masih ada nilai kebutuhannya. Maka sering siswa berharap mesti mendapatkan nilai terbaik. Dan setidaknya lulus dari standar kelulusan.