Mohon tunggu...
Wirdatun Nafiah
Wirdatun Nafiah Mohon Tunggu... Guru - Manuscript Hunters

Menulis memperpanjang ingatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dipingit

30 Juni 2024   18:00 Diperbarui: 30 Juni 2024   18:05 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

"Kami dari Perhutani juga siap berpartisipasi," ucap Pak Sofyan dengan ramah.

"Baik kalau begitu, kita adakan kegiatan penamanan pohon-pohon itu lusa. Kami akan buat pengumuman resmi agar para warga juga bisa berpartisipasi dalam kegiatan ini," ucap Pak Galih. 

Acara FGD berjalan lancar dan kondusif. Kami kembali ke basecamp untuk beristirahat. 

Malam hari sebelum kegiatan penanaman pohon, Mbah Dukun dan Pak Galih berkunjung ke basecamp. Kami melakukan diskusi lanjutan untuk kesiapan kegiatan besok. Kami kemudian menyampaikan keresahan kami terkait kegiatan penanaman pohon itu. 

"Pak Galih dan Mbah Dukun, mohon maaf sebelumnya kalau kami perlu menyampaikan keresahan kami ini," ucap Maman. 

"Silakan Mas Maman, kami akan mendengarkan dan mencari solusinya bersama," jawab Pak Galih.

Kami sangat senang dan beruntung karena Pak Galih dan Mbah Dukun mau menerima kami dengan baik dan membantu setiap kegiatan kami. 

"Keresahan kami adalah kami takut jika setelah pohon-pohon itu ditanam, ada orang yang mungkin iseng atau yang tidak bertanggung jawab menebang pohon-pohon yang kita tanam nanti," jelas Candra. 

Belum selesai Candra bicara, Mbah Dukun sudah memberikan jawaban dari keresahan kami."Tenang saja, kita pingit saja pohon-pohon itu supaya tidak ada yang berani menebang atau merusak pohon-pohon itu. Untuk urusan ini, biar saya yang atur," ucap Mbah Dukun dengan tenang dan santai. Kami yang mendengarkan jawaban dari Mbah Dukun juga ikut tenang. 

Esok harinya, kegiatan penanaman pohon di sekitar sumber air dimulai. Antusias warga sekitar tidak perlu diragukan, mereka datang dengan sukarela membawa peralatan menanam pohon. Mbah Dukun membuka kegiatan itu dengan doa. Kemudian dilanjutkan dengan penanaman pohon bersama. 

"Pohon-pohon ini akan jadi pohon yang dipingit, jadi siapapun tidak boleh mendekatinya dengan niat yang buruk, apalagi sampai merusak atau menebangnya," ucap Mbah Dukun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun