Mohon tunggu...
Wira Krida
Wira Krida Mohon Tunggu... Apoteker - Praktisi Komunikasi dan Farmasi

Saya praktisi farmasi industri yang memiliki minat mendalam dalam berbagai aspek komunikasi. Sebagai seorang profesional di bidang farmasi industri, saya telah mengembangkan keahlian di sektor ini melalui pengalaman dan pembelajaran yang terus-menerus. Tidak hanya fokus pada pengembangan teknis dan operasional di industri farmasi, tetapi juga memahami pentingnya komunikasi dalam mendukung dan memperkuat keberhasilan organisasi. Dalam rangka memperluas pengetahuan di luar farmasi, saya memutuskan untuk menempuh pendidikan di bidang komunikasi. Saya meraih gelar Magister Ilmu Komunikasi dari Universitas Paramadina pada tahun 2023. Langkah ini menunjukkan komitmen saya untuk memperdalam pemahaman tentang komunikasi, khususnya dalam konteks komunikasi organisasi dan komunikasi digital, dua bidang yang semakin penting di era globalisasi dan transformasi digital. Saat ini, Saya sedang melanjutkan studi di bidang ilmu komunikasi di Universitas Sahid. Melalui studi ini, saya berharap dapat menggabungkan pengetahuan di sektor farmasi dengan pemahaman yang lebih luas tentang komunikasi, sehingga mampu memberikan kontribusi yang lebih signifikan dalam pengembangan industri farmasi, baik dari segi operasional maupun strategi komunikasi. Bidang minat utama saya meliputi farmasi industri, komunikasi organisasi, serta komunikasi digital, yang menjadi fokus utama untuk pengembangan lebih lanjut di masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Deflasi Bukan Sekedar Penurunan Harga, tapi Bahaya Laten yang Bisa Mengguncang Ekonomi Indonesia!

2 Oktober 2024   05:10 Diperbarui: 2 Oktober 2024   10:25 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penurunan harga tidak merata: Deflasi tidak selalu berdampak langsung pada semua sektor. Beberapa harga mungkin tetap stabil atau bahkan naik di sektor tertentu, meskipun ada deflasi di sektor lain.

Keterlambatan Pengaruh: Penurunan harga pada tingkat produsen atau distributor mungkin baru terasa oleh konsumen akhir beberapa bulan kemudian.

Fluktuasi harga yang sering terjadi: Masyarakat yang terbiasa dengan fluktuasi harga pada produk-produk tertentu, seperti pangan atau energi, mungkin tidak menganggap penurunan kecil sebagai sesuatu yang signifikan.

Dampak Deflasi Secara Mikro bagi Masyarakat

Meskipun sekilas terlihat positif karena harga barang turun, deflasi dapat membawa dampak negatif dalam jangka panjang, baik bagi perekonomian secara keseluruhan maupun kehidupan sehari-hari masyarakat.

Dampak Deflasi bagi Masyarakat Umum

Salah satu dampak terbesar dari deflasi adalah perubahan perilaku konsumsi. Ketika harga barang dan jasa menurun, masyarakat cenderung menunda pembelian dengan harapan harga akan terus turun. Hal ini dapat mengurangi permintaan dan menyebabkan perlambatan ekonomi.

Selain itu, produsen yang mengalami penurunan permintaan cenderung mengurangi produksi, yang bisa berdampak pada penurunan kesempatan kerja.

Dampak Deflasi Bagi Tiap Keluarga di Indonesia

Di tingkat rumah tangga, dampak deflasi bisa bervariasi tergantung pada penghasilan dan situasi ekonomi masing-masing keluarga. Penurunan harga barang konsumsi mungkin terlihat sebagai hal yang positif, namun potensi pengurangan produksi dan pemotongan upah di berbagai sektor dapat mempengaruhi pendapatan keluarga.

Terlebih lagi, bagi mereka yang memiliki utang, deflasi bisa menjadi beban karena nilai riil utang tidak berkurang, meskipun harga barang turun.

Apa yang Harus Dipersiapkan dan Diantisipasi Selama Deflasi?

Beberapa langkah yang bisa diambil oleh masyarakat untuk mengantisipasi deflasi adalah:

Mengelola utang secara hati-hati: Dengan penurunan harga barang, nilai uang yang dimiliki meningkat, tetapi utang tetap sama. Oleh karena itu, penting untuk menghindari utang konsumtif yang berlebihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun