Mohon tunggu...
Wira Krida
Wira Krida Mohon Tunggu... Apoteker - Praktisi Komunikasi dan Farmasi

Saya praktisi farmasi industri yang memiliki minat mendalam dalam berbagai aspek komunikasi. Sebagai seorang profesional di bidang farmasi industri, saya telah mengembangkan keahlian di sektor ini melalui pengalaman dan pembelajaran yang terus-menerus. Tidak hanya fokus pada pengembangan teknis dan operasional di industri farmasi, tetapi juga memahami pentingnya komunikasi dalam mendukung dan memperkuat keberhasilan organisasi. Dalam rangka memperluas pengetahuan di luar farmasi, saya memutuskan untuk menempuh pendidikan di bidang komunikasi. Saya meraih gelar Magister Ilmu Komunikasi dari Universitas Paramadina pada tahun 2023. Langkah ini menunjukkan komitmen saya untuk memperdalam pemahaman tentang komunikasi, khususnya dalam konteks komunikasi organisasi dan komunikasi digital, dua bidang yang semakin penting di era globalisasi dan transformasi digital. Saat ini, Saya sedang melanjutkan studi di bidang ilmu komunikasi di Universitas Sahid. Melalui studi ini, saya berharap dapat menggabungkan pengetahuan di sektor farmasi dengan pemahaman yang lebih luas tentang komunikasi, sehingga mampu memberikan kontribusi yang lebih signifikan dalam pengembangan industri farmasi, baik dari segi operasional maupun strategi komunikasi. Bidang minat utama saya meliputi farmasi industri, komunikasi organisasi, serta komunikasi digital, yang menjadi fokus utama untuk pengembangan lebih lanjut di masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Obelix Sea View: Destinasi Hits yang Mempesona Lewat Kekuatan Media Sosial

17 September 2024   20:50 Diperbarui: 19 September 2024   15:34 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dari sudut pandang "ekologi media", media sosial memiliki kekuatan yang luar biasa dalam membentuk persepsi publik. Platform seperti TikTok dan Instagram tidak hanya bertindak sebagai media untuk berbagi informasi, tetapi juga sebagai "ekosistem" di mana pengalaman dan persepsi terhubung dan saling memperkuat.

Penggunaan "algoritma" di media sosial yang menampilkan konten-konten populer berdasarkan minat pengguna juga memperkuat daya tarik ini. Ketika sebuah konten tentang Obelix Sea View viral, algoritma TikTok akan menampilkannya lebih sering kepada pengguna yang tertarik dengan topik serupa, sehingga semakin banyak orang yang terpapar dan tertarik untuk mengetahui lebih lanjut. Selain itu, fitur interaksi seperti komentar, likes, dan shares memperkuat narasi bahwa Obelix Sea View adalah tempat yang patut dikunjungi.

Efek "word-of-mouth" di media sosial dalam bentuk komentar positif, testimoni pengunjung, dan video TikTok Live menjadi semacam validasi sosial yang sulit diabaikan oleh pengguna lain. Hal ini menciptakan semacam siklus yang membuat konten tentang Obelix Sea View terus muncul di berbagai platform, dan semakin banyak orang yang terpengaruh untuk datang.

Kesimpulan  

Obelix Sea View adalah contoh sempurna bagaimana kekuatan media sosial, terutama dari perspektif teori ekologi media, mampu menciptakan hype dan membius masyarakat untuk datang berbondong-bondong. 

Dengan visual yang memukau, interaksi real-time di TikTok Live, serta ulasan positif yang terus bermunculan, media sosial menciptakan sebuah "ekosistem" yang membentuk persepsi positif tentang tempat wisata ini.

Melalui konten kreatif yang dikemas dengan estetika visual dan interaksi sosial yang kuat, Obelix Sea View berhasil menjadi destinasi wisata yang viral. Dari perspektif ekologi media, media sosial bukan hanya sekadar alat pemasaran, tetapi juga agen yang membentuk bagaimana masyarakat memahami, merespon, dan akhirnya mengunjungi tempat-tempat wisata seperti Obelix Sea View.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun