Mohon tunggu...
Wira Krida
Wira Krida Mohon Tunggu... Apoteker - Praktisi Komunikasi dan Farmasi

Saya praktisi farmasi industri yang memiliki minat mendalam dalam berbagai aspek komunikasi. Sebagai seorang profesional di bidang farmasi industri, saya telah mengembangkan keahlian di sektor ini melalui pengalaman dan pembelajaran yang terus-menerus. Tidak hanya fokus pada pengembangan teknis dan operasional di industri farmasi, tetapi juga memahami pentingnya komunikasi dalam mendukung dan memperkuat keberhasilan organisasi. Dalam rangka memperluas pengetahuan di luar farmasi, saya memutuskan untuk menempuh pendidikan di bidang komunikasi. Saya meraih gelar Magister Ilmu Komunikasi dari Universitas Paramadina pada tahun 2023. Langkah ini menunjukkan komitmen saya untuk memperdalam pemahaman tentang komunikasi, khususnya dalam konteks komunikasi organisasi dan komunikasi digital, dua bidang yang semakin penting di era globalisasi dan transformasi digital. Saat ini, Saya sedang melanjutkan studi di bidang ilmu komunikasi di Universitas Sahid. Melalui studi ini, saya berharap dapat menggabungkan pengetahuan di sektor farmasi dengan pemahaman yang lebih luas tentang komunikasi, sehingga mampu memberikan kontribusi yang lebih signifikan dalam pengembangan industri farmasi, baik dari segi operasional maupun strategi komunikasi. Bidang minat utama saya meliputi farmasi industri, komunikasi organisasi, serta komunikasi digital, yang menjadi fokus utama untuk pengembangan lebih lanjut di masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Obelix Sea View: Destinasi Hits yang Mempesona Lewat Kekuatan Media Sosial

17 September 2024   20:50 Diperbarui: 19 September 2024   15:34 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Yogyakarta tidak pernah kehabisan destinasi wisata baru yang menarik minat wisatawan, dan salah satu yang sedang menjadi sorotan adalah "Obelix Sea View". Berlokasi di Area Hutan Giricahyo, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunungkidul, DIY. 

Berada di Jogja bagian timur, tempat ini terletak di dekat pantai Parangtritis yang legendaris, sekitar 27 km dari pusat kota Yogyakarta. Obelix Sea View menonjol karena menawarkan pemandangan luar biasa dari ketinggian tebing, yang menghadap langsung ke lautan lepas dan matahari terbenam yang memukau di atas pantai Parangtritis.

Selain panorama alamnya yang mengesankan, tempat ini juga kerap menjadi lokasi untuk berbagai acara, seperti festival musik, gathering komunitas, hingga sesi foto prewedding. 

"Sunset" di Obelix Sea View menjadi salah satu daya tarik utama, di mana wisatawan dapat menikmati pemandangan matahari terbenam yang seolah tenggelam di garis horizon laut, memberikan pengalaman visual yang tak terlupakan. 

Selain itu, ada fasilitas pendukung seperti kafe dengan konsep estetik yang memberikan suasana cozy untuk bersantai sembari menikmati pemandangan.

Peran Akun Media Sosial dalam Mempopulerkan Obelix Sea View  

Promosi yang dilakukan melalui media sosial memainkan peran yang sangat penting dalam meningkatkan popularitas Obelix Sea View. Instagram, TikTok, dan YouTube menjadi platform utama yang memfasilitasi penyebaran informasi dan memamerkan daya tarik estetika dari tempat ini. 

"Influencer" dan konten creator mulai dari yang terkenal sampai khalayak ramai sering kali membuat unggahan yang memukau, menampilkan keindahan tempat ini dalam bentuk foto-foto profesional atau video cinematic.

Konten berbasis video, terutama melalui TikTok, memegang peranan krusial dalam menarik minat wisatawan. Video-video yang menampilkan pemandangan matahari terbenam, suasana kafe yang nyaman, hingga aktivitas outdoor yang bisa dilakukan di sana menjadi magnet kuat.

TikTok Live juga sering digunakan oleh para pengunjung untuk menyiarkan secara langsung suasana di Obelix Sea View. Interaksi real-time antara penonton dan kreator saat TikTok Live memberikan kesan autentik dan meningkatkan rasa penasaran orang untuk berkunjung.

Percakapan di ruang media sosial seperti TikTok Live mengenai Obelix Sea View sering kali menciptakan "hype" yang sulit diabaikan. Orang-orang yang menonton live streaming atau ikut berdiskusi di kolom komentar kerap terpengaruh oleh pengalaman langsung yang dibagikan oleh kreator. 

Seiring dengan testimoni dan ulasan positif, percakapan di TikTok Live menjadi semacam "endorsement" virtual yang sangat efektif dalam menarik perhatian audiens yang lebih luas. Hal ini semakin memperkuat daya tarik Obelix Sea View sebagai destinasi wisata yang wajib dikunjungi.

Tinjauan Melalui Teori Ekologi Media  

Fenomena ini bisa dijelaskan melalui "Teori Ekologi Media" yang digagas oleh "Marshall McLuhan". Teori ini berpendapat bahwa media tidak hanya menyampaikan pesan, tetapi juga membentuk lingkungan sosial dan budaya di mana manusia beroperasi. 

Dalam konteks Obelix Sea View, media sosial seperti TikTok dan Instagram tidak hanya mempromosikan tempat ini, tetapi juga menciptakan "lingkungan" di mana tempat wisata tersebut dipersepsikan sebagai destinasi yang estetik, seru, dan "instagrammable."

Konten visual yang dibagikan oleh pengguna media sosial memperkuat pola pikir bahwa Obelix Sea View adalah tempat yang harus dikunjungi, terutama bagi mereka yang ingin merasakan pengalaman yang sama seperti yang ditampilkan dalam video atau foto. 

Menurut teori ini, media sosial tidak hanya menyebarkan informasi tetapi juga mengubah cara kita memahami ruang dan waktu. Misalnya, seseorang yang menonton live TikTok dari Obelix Sea View bisa merasakan atmosfer tempat itu tanpa perlu datang langsung, namun akhirnya tertarik untuk merasakan secara langsung di dunia nyata.

Bagaimana Ekologi Media Membius Masyarakat untuk Datang ke Obelix Sea View  

Ekologi media berfungsi seperti jendela virtual yang menawarkan pengalaman visual, membangun rasa penasaran, dan akhirnya menciptakan dorongan kuat untuk datang. Melalui unggahan yang viral, masyarakat menjadi "terbius" oleh visualisasi yang dihadirkan oleh para kreator di media sosial.

Konten TikTok Live, misalnya, menawarkan pengalaman waktu nyata (real-time) yang membuat penonton merasa terhubung dengan lokasi tersebut. Mereka dapat melihat secara langsung suasana Obelix Sea View, mendapatkan rekomendasi dari orang yang sedang berada di sana, dan bahkan menanyakan hal-hal terkait lokasi, fasilitas, atau harga tiket masuk melalui kolom komentar. Interaksi langsung ini menciptakan perasaan keterlibatan yang tinggi dan membuat orang merasa mereka bagian dari pengalaman tersebut, meskipun hanya melalui layar ponsel.

Konten berbasis visual ini menciptakan ekosistem informasi yang menumbuhkan rasa FOMO (Fear of Missing Out), di mana orang-orang merasa takut ketinggalan pengalaman menarik yang sedang ramai dibicarakan. Ini adalah salah satu kekuatan terbesar media sosial dalam konteks promosi wisata, di mana konten yang disajikan secara terus-menerus dan berulang-ulang menciptakan keinginan yang kuat untuk merasakan pengalaman tersebut di dunia nyata.

Kajian Kekuatan Media Sosial dari Perspektif Ekologi Media 

Dari sudut pandang "ekologi media", media sosial memiliki kekuatan yang luar biasa dalam membentuk persepsi publik. Platform seperti TikTok dan Instagram tidak hanya bertindak sebagai media untuk berbagi informasi, tetapi juga sebagai "ekosistem" di mana pengalaman dan persepsi terhubung dan saling memperkuat.

Penggunaan "algoritma" di media sosial yang menampilkan konten-konten populer berdasarkan minat pengguna juga memperkuat daya tarik ini. Ketika sebuah konten tentang Obelix Sea View viral, algoritma TikTok akan menampilkannya lebih sering kepada pengguna yang tertarik dengan topik serupa, sehingga semakin banyak orang yang terpapar dan tertarik untuk mengetahui lebih lanjut. Selain itu, fitur interaksi seperti komentar, likes, dan shares memperkuat narasi bahwa Obelix Sea View adalah tempat yang patut dikunjungi.

Efek "word-of-mouth" di media sosial dalam bentuk komentar positif, testimoni pengunjung, dan video TikTok Live menjadi semacam validasi sosial yang sulit diabaikan oleh pengguna lain. Hal ini menciptakan semacam siklus yang membuat konten tentang Obelix Sea View terus muncul di berbagai platform, dan semakin banyak orang yang terpengaruh untuk datang.

Kesimpulan  

Obelix Sea View adalah contoh sempurna bagaimana kekuatan media sosial, terutama dari perspektif teori ekologi media, mampu menciptakan hype dan membius masyarakat untuk datang berbondong-bondong. 

Dengan visual yang memukau, interaksi real-time di TikTok Live, serta ulasan positif yang terus bermunculan, media sosial menciptakan sebuah "ekosistem" yang membentuk persepsi positif tentang tempat wisata ini.

Melalui konten kreatif yang dikemas dengan estetika visual dan interaksi sosial yang kuat, Obelix Sea View berhasil menjadi destinasi wisata yang viral. Dari perspektif ekologi media, media sosial bukan hanya sekadar alat pemasaran, tetapi juga agen yang membentuk bagaimana masyarakat memahami, merespon, dan akhirnya mengunjungi tempat-tempat wisata seperti Obelix Sea View.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun