3. Evaluasi kelompok: Anggota kelompok cenderung mendukung tokoh yang merepresentasikan kelompok mereka dan melihat kelompok mereka sebagai yang lebih baik.
Dalam konteks Jakarta, Rano Karno dianggap sebagai sosok yang sangat terikat dengan budaya Betawi, dan ini membuatnya mendapatkan dukungan dari masyarakat asli Jakarta.
Warga Betawi, yang merupakan bagian dari identitas historis Jakarta, cenderung mengidentifikasi Rano sebagai simbol perjuangan lokal mereka.
Namun, perlu diingat bahwa Teori Identifikasi Sosial bukan hanya soal siapa yang paling dekat dengan kelompok tertentu. Menurut Tajfel, pemimpin yang sukses harus juga bisa menarik perhatian kelompok sosial yang lebih luas.Â
Meskipun Rano Karno memiliki dukungan kuat dari warga Betawi, ia perlu menawarkan visi dan kebijakan yang relevan bagi seluruh warga Jakarta, yang sangat heterogen dan multikultural.
Jakarta sebagai Cerminan Keberagaman Indonesia
Jakarta yang sebelumnya dikenal sebagai ibu kota negara, merupakan miniatur dari keberagaman Indonesia. Kota ini tidak hanya dihuni oleh masyarakat asli Betawi, tetapi juga oleh warga dari berbagai suku, agama, dan budaya yang datang dari seluruh penjuru Indonesia.Â
Oleh karena itu, Jakarta merupakan cerminan keragaman nasional. Dalam konteks politik Jakarta, calon pemimpin yang sukses harus mampu menjaga keseimbangan antara merepresentasikan identitas lokal sekaligus merangkul seluruh keberagaman yang ada.
Kerukunan antar etnis dan antar golongan di Jakarta menjadi pondasi penting yang harus terus dijaga. Jakarta telah berkembang menjadi kota kosmopolitan yang dihuni oleh jutaan pendatang, dan harmoni di antara masyarakat yang berbeda latar belakang merupakan syarat penting untuk mempertahankan kedamaian dan stabilitas sosial.Â
Pemimpin Jakarta harus menyadari bahwa merangkul identitas lokal, seperti Betawi, memang sangat penting, tetapi juga harus mampu menjaga dan menghargai pluralitas warga kota yang beragam.
Sebagai contoh, Rano Karno, meskipun sangat identik dengan warga Betawi, harus bisa melampaui identifikasi kelompok tersebut dan menjadikan dirinya sebagai pemimpin untuk semua warga Jakarta.Â