Munculnya Rano Karno sebagai Tokoh Alternatif
Di tengah kekosongan tersebut, nama Rano Karno muncul sebagai alternatif potensial. Sebagai sosok yang dikenal luas melalui perannya sebagai "Si Doel" dalam sinetron legendaris yang sangat dikenal masyarakat yaitu "Si Doel Anak Sekolahan", Rano Karno memiliki kedekatan emosional dengan masyarakat Betawi, suku asli Jakarta.Â
"Si Doel", yang menjadi simbol kehidupan masyarakat Betawi dan perjuangan keluarga kelas menengah bawah, berhasil membawa Rano ke dalam hati banyak warga Jakarta, terutama mereka yang memiliki keterikatan budaya dengan Betawi.
Namun, Rano Karno tidak hanya dikenal sebagai seorang aktor. Pengalamannya dalam dunia politik, dimana ia pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur dan Gubernur Banten, memberikan modal yang cukup kuat untuk bersaing di panggung Pilgub Jakarta. Kecintaan masyarakat terhadap budaya Betawi, yang ia representasikan, menjadi kekuatan utamanya.
Analisis melalui Teropong Teori Identifikasi Sosial
Teori Identifikasi Sosial, yang pertama kali dikemukakan oleh Henri Tajfel pada 1970-an, memberikan perspektif yang menarik dalam memahami potensi politik Rano Karno.Â
Teori ini menjelaskan bagaimana individu cenderung mengelompokkan diri mereka ke dalam kelompok-kelompok sosial tertentu berdasarkan identitas seperti budaya, agama, atau etnisitas.
Dengan demikian, individu akan merasa lebih terikat dengan pemimpin atau tokoh yang dianggap mewakili identitas kelompok mereka.
Teori ini memiliki tiga asumsi dasar:
1. Klasifikasi sosial: Individu cenderung mengklasifikasikan diri ke dalam kelompok tertentu, berdasarkan identitas sosial seperti suku, agama, atau budaya.
2. Identifikasi: Setelah individu mengidentifikasi diri dengan suatu kelompok, mereka mengembangkan keterikatan emosional dengan kelompok tersebut.