Karena dunia sedang waspada, maka imunitas tubuh yang menjadi pokus perhatian, kita. Kalau dulu, iman kepada Tuhan yang diperkuat. Masjid, gereja, pura, kelenteng, dan tempat ibadah lainnya penuh sesak oleh umat yang beribadah.Â
Berbanding terbalikan, dengan era new normal. Rumah ibadah pada kosong, tapi jangan marah dulu ya, suer saya tidak meragukan iman kawan-kawan kepada Tuhan.
Seumur-umur, baru kali ini saya alami, salat berjemaah, salat jumat, salat idul fitri, dan idul kurban dilaksanakan di rumah, karena masjid pada tutup.
Sebelum new normal, bila  muslim yang bersin mengucap Alhamdulillah, senantiasa panjang umur, maksudnya. Namun pada era new normal, bila ada orang bersin, dianggap sedang sakit dan membawa malapetaka. Sepertinya dunia sedang terguncang.
Dalam suatu momen, kami sedang rapat dengan protokol COVID19, menjaga jarak dan memakai masker. Tetiba salah satu peserta bersin dan batuk-batuk, sontak kami kaget dan berlarian, ngacir ke luar ruangan. Hehehe
Dunia sudah berbeda. Dulu, sebelum new normal bersatu kita teguh, tapi sekarang bersatu kita runtuh. Bahkan ada peraturan yang melarang masyarakat untuk berkumpul. Siapakah yang berani melanggar? Maka petugas TNI dan Polri akan membubarkan kerumunan dengan pentungannya. Ngariung kok dilarang?
Baru saja beberapa bulan era new normal saya lakoni, ternyata saya sangat merindukan ngopi bareng, makan barang, dan ngobrol rame-rame di kefe. Bagaimana dengan kalian?
Seolah-olah kita sedang berada di dunia lain. Mengapa demikian? Dulu, kita gembira bila ada tamu berkunjung ke rumah. Ada istilah, bahwa tamu yang datang membawa rezeki dan berkah.Â
Namun, di era new normal ini, bila ada tamu berkunjung ke rumah, dicurigai membawa virus tak kasat mata itu. Apakah kawan-kawan mengalami hal ini? Ayo jawab yang jujur?
Baru beberapa bulan situasi new normal, saya alami. Saya merindukan suasana keakraban, ketika saya dan istri mengundang makan siang, dengan menu yang dimasak spesial oleh istri saya, untuk sahabat dekat yang kami undang. Namun, hal ini belum bisa kami lakukan, pada keadaan new normal. Bagaimana dengan kawan-kawan?
Saat ini, di era new normal. Berbagai macam gaya dan peragaan yang saya lakukan bila bertemu saudara, sahabat, teman, dan relasi. Sebagai pengganti salam persaudaraan, simbol budaya nusantara, yaitu berjabat tangan. Apakah kawan-kawan merasakan sesuatu yang aneh?