Jika dilihat dari kacamata pertumbuhan ekonomi model Solow, hal ini merupakan hal yang positif. Karena variabel teknologi mampu mengamplifikasi tingkat produktifitas dari variabel kerja dan kapital.
Dalam pertumbuhan ekonomi model Solow, variabel kerja dan kapital menghasilkan pertumbuhan ekonomi dengan setiap pertambahan output produksi dari setiap tambahan input unit dari masing-masng variabel.
Atau, jika diletakkan dalam rumus menjadi:Â
Y = f (K, L)
Akan tetapi karena adanya hukum besi diminishing of return, pertumbuhan akan mencapai titik maksimal pada tingkat output produksi tertentu.
Titik maksimal tersebut disebut sebagai level steady-state. Level steady-state terproyeksi dari persilangan tingkat depresiasi dengan investasi.
Dengan demikian, dalam model tersebut pertumbuhan ekonomi akan maksimal di titik steady-state.Â
dan jika input faktor produksi terus ditambah, justru akan mengalami penurunan produktifitas.
Variabel teknologi memungkinkan adanya pertumbuhan ekonomi melampaui level steady-state yang terproyeksi dari hubungan input-output dari variabel kapital dan kerja. Teknologi memungkinkan untuk terjadinya peningkatan produktivitas pada level kapital dan kerja yang sama.
Atau, jika diletakkan dalam rumus menjadi:Â
Y = f [(K, L) E]
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa akibat dari pandemi covid-19 ini adalah meningkatnya aktivitas digital masyarakat secara signifikan.Â
Hal ini akan mendorong penguasaan teknologi pada masyarakat secara luas dan menjadikan teknologi sebagai faktor penting dalam proyeksi pembangunan ekonomi Indonesia.