"Aduh, masih anak baru aja belagu. gak ada takutnya sama kaka kelas," Â kata Cyndi menimpali.
"Aduh guys kasian deh, masa gak kena bully sih Anak baru" kata Keyla dengan memasang wajah sedihnya lalu diiringi tawa kedua temannya.
"Maaf, Kaa. Saya beneran buru-buru,lagi pun saya ga melakukan apa apa dari tadi" jawab Siswi itu tanpa ada rasa takut sedikitpun.
"oh, udah berani ya sama kita? Songong bat lo bocah prik" Cyndi mengeluarkan suara cempreng miliknya.
"Kalo iya kenapa? Lagian kita sama sama manusia juga ngapain takut? Ortu saya kah kalian? Sama sama makan nasi kan? Kaga Tuhan juga pan? Jadi ngapain takut " tanya Siswi itu.
"Nama lo siapa? gak tau kita ini siapa?" kata Keyla.
"Safira. Kenapa emang? Kayanya ga penting juga tau kalian siapa lagian ga ada kontribusi juga kalian dalam hidup saya. Kalian bukan bagian dari hidup saya jadi ga tau dan gamau tau" kata Siswi bernama Safira itu.
"gak sopan ya lo sama kita. Asal lo tau kita bertiga ini kaka kelas lo tau ga," kata Cyndi sambil mendorong Safira, sehingga buku-buku yang ia pegang terjatuh.
"Kakak ngomongin sopan. Emang kakak udah ngerasa sopan sama adik kelas atau yang lain? Nih liat,apakah mendorong atau main tangan merupakan satu hal yang bisa di katakan sopan? Ngantuk ya kak? Kalo mau orang sopan itu ya kudu sopan dulu sama orang lain. Ini kaga, saya dari tadi gada ngapa ngapain cuma mau lewat doang di todong ngomongin sopan ga sopan " Kata Safira sambil mengambil buku yang terjatuh dan menekankan omongannya.
"What? To The What,what?" teriak Keyla and the geng bersamaan.
"Ga salah denger nih dek? Sejak kapan ada aturan harus sopan sama adik kelas?" Kata Vita sambil tertawa.