Â
- Sumber Primer dan Sekunder. As-Suyuti menggunakan berbagai sumber, termasuk karya-karya sejarah sebelumnya, hadits, dan catatan dari para sejarawan Muslim lainnya. Penggunaan sumber-sumber ini menunjukkan upaya As-Suyuti untuk mengkompilasi informasi yang akurat dan komprehensif.
- Â
- Validasi Sumber. As-Suyuti sering mengutip hadits dan sumber lain untuk memperkuat narasinya. Namun, validasi dan kritik terhadap sumber-sumber ini tidak selalu eksplisit, yang kadang menimbulkan pertanyaan tentang keandalan informasi tertentu.
- Â
- Integrasi Tradisi Lisan. Selain sumber tertulis, As-Suyuti juga mengandalkan tradisi lisan yang masih kuat pada masanya. Ini memberikan dimensi tambahan pada narasi sejarahnya, meskipun validitas tradisi lisan bisa lebih sulit untuk diverifikasi.
Kesimpulan
Imam As-Suyuti (1445-1505 M) adalah seorang ulama besar yang dikenal karena kontribusinya yang luas dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, termasuk tafsir, hadits, fiqh, dan sejarah. "Tarikh Khulafa" merupakan salah satu dari sekian banyak karya yang dihasilkan oleh As-Suyuti, dan dianggap sebagai salah satu karya utama dalam bidang sejarah Islam. Buku ini menyajikan biografi para khalifah dari masa Khulafaur Rasyidin hingga akhir Dinasti Abbasiyah, dengan tujuan untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang kepemimpinan dalam Islam.
Selain itu, perkembangan intelektual pada masa As-Suyuti juga memainkan peran penting. Tradisi penulisan sejarah telah memiliki fondasi yang kuat dengan karya-karya sejarawan terdahulu seperti Al-Tabari dan Ibn Kathir. As-Suyuti terinspirasi oleh tradisi ini dan berusaha untuk melanjutkan serta menyempurnakannya dengan menyusun narasi sejarah yang lebih sistematis dan mendalam. Dedikasi As-Suyuti terhadap ilmu pengetahuan dan keinginannya untuk menjaga warisan sejarah Islam menjadi motivasi utama dalam penulisan "Tarikh Khulafa". Karya ini tidak hanya memberikan wawasan tentang sejarah para khalifah, tetapi juga menggambarkan metodologi dan pendekatan historiografi yang digunakan oleh para cendekiawan Muslim pada masa itu.
*Referensi
Azra, Historiografi Islam Kontemporer, Wacana Aktualitas dan Aktor Sejarah (Jakarta: Gramedia, 2002)
Daud, POTRET JALALUDDIN SEBAGAI SEORANG SEJARAWAN. IAIN Raden Intan Lampung. Analisis, Volume XVI, Nomor 2, Desember 2016. Hal. 48
Saifuddin, Arus Tadwin Hadis dan Historiografi Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H