Karya Tarikh Khulafa
Â
Imam as-Suyuti ini sudah banyak menulis berbagai karya ada kurang lebih 44500 karya, salah satunya adalah Tarikh Khulafa yang mana merupakan salah satu karya Sejarah islam yang mana berisi tentang sejarah para khalifah Islam mulai dari periode Khulafaurrasyidin, Abu Bakar As-Shiddiq, hingga periode kepemimpinan Dinasti Abbasiyah di Mesir. Kitab ini membahas sejarah, biografi, dan perjalanan tiap khalifah dari tiap generasi dalam pemerintahan umat Islam, menggunakan sumber dari riwayat ahli hadits dan para sejarawan. Kitab ini terdiri dari muqaddimah, 7 bab besar, dan sekitar 130 fasal.
Â
Tarikh Khulafa secara sistematis membahas biografi para khalifah, memulai dari Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq hingga khalifah terakhir dari Dinasti Abbasiyah. Setiap bab dalam kitab ini biasanya mencakup ; biografi singkat seperti informasi dasar mengenai latar belakang dan asal-usul khalifah, tanggal-tanggal penting dan peristiwa utama yang terjadi selama masa pemerintahan, pencapaian-pencapaian penting, reformasi, dan kontribusi signifikan dari masing-masing khalifah, peristiwa atau Tindakan kontroversial yang terjadi selama masa pemerintahan dan akhir masa pemerintahan dan warisan yang ditinggalkan bagi umat islam.
Â
Latar Belakang Penulisan
Â
Pada abad ini para penulis historiografi awal dalam Sejarah islam rata-rata adalah dilatarbelakangi oleh kesadaran dan kepedulian mereka terhadap kemurnian dan kelestarian misi historis dari Nabi Muhammad SAW, hal ini berkaitan juga dengan kondisi historis pada masa itu seperti kejatuhannya Dinasti Abbasiyah pada abad ke-15 M dimana dunia islam mengalami fragmentasi politik dengan munculnya berbagai dinasti dan kerajaan kecil. Hal ini menciptakan kebutuhan akan dokumentasi sejarah yang jelas dan komprehensif mengenai para khalifah yang pernah memimpin dunia Islam.
Â
Pada masa Imam As-Suyuti, ilmu pengetahuan dan literatur Islam sedang mengalami perkembangan pesat. Banyak ulama dan cendekiawan yang menulis karya-karya penting dalam berbagai disiplin ilmu, termasuk sejarah. As-Suyuti berada dalam lingkungan intelektual yang kaya ini, yang mendorongnya untuk berkontribusi pada literatur yang ada. Sebelum As-Suyuti, sudah ada tradisi penulisan sejarah yang kuat dalam dunia Islam dengan karya-karya dari sejarawan seperti Al-Tabari, Ibn Kathir, dan lainnya. As-Suyuti terinspirasi oleh tradisi ini dan berusaha untuk melanjutkannya dengan karyanya sendiri yang lebih komprehensif dan sistematis.