Mohon tunggu...
Winda Sasmito
Winda Sasmito Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat sastra

Karena Menulis adalah Menenangkan Hati

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gadis Senja

30 Oktober 2021   10:53 Diperbarui: 30 Oktober 2021   10:55 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia menoleh kepadaku, tetapi tidak menjawab. Tatapan matanya yang teduh membuatku jadi tidak enak hati karena sudah bertanya yang tidak seharusnya.

"Maaf, silahkan. Selamat menikmati." Aku berkata sambil meninggalkannya sendiri.

 Tentu saja ada perasaan tidak puas. Apa salahnya bertanya, meskipun dia mau menjawab atau tidak. Tapi semakin diamati semakin membuat hatiku penasaran. Untuk apa dia memesan dua cangkir kopi, sementara selalu datang sendirian?. 

Selepas senja, biasanya ia akan pergi dan meninggalkannya begitu saja. Dan aku akan menghitung mundur, setengah jam dari sekarang.

"Apa gadis itu menarik perhatianmu?" Tiba-tiba Anggit menepuk pundakku, membuyarkan lamunan yang penuh tanda tanya.

"Mmmm, susah untuk aku jelaskan," Jawabku sambil tersenyum. 

"Kalau tertarik, dekatin. Ajak kenalan, bisa tanya nama dan alamatnya. Kalau tidak tertarik? Jangan dilihatin terus, nanti bisa-bisa kamu kena sanksi karena membuat orang tidak nyaman."Lanjut Anggit.

"Haha bisa aja. Mana ada undang-undangnya begitu." Jawabku.

"Eeehh, jangan salah jelas ada. Kesalahan pertama kamu ngeliatin orang terus tanpa izin. Kedua kamu nyakitin hati orang yang ada disampingmu." Anggit berkata seolah tanpa koma dan titik.

"Di sampingku?" 

Aku tertawa. Sudah jelas di sampingku hanya ada Anggit. Sejak kapan Anggit bisa sakit hati. Yang aku tahu, Anggit selalu mengejekku habis-habisan. Dia selalu bilang kalau aku tidak punya keberanian untuk menyukai seseorang. Ya memang benar juga, sampai saat ini aku belum pernah mempunyai pacar atau paling tidak orang yang aku sukai. Kalau dipikir-pikir aneh juga ya. Mengapa justru gadis senja yang aneh itu yang menarik perhatianku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun