Mohon tunggu...
Winda Syifa W
Winda Syifa W Mohon Tunggu... Mahasiswa - haloo, saya winda berprofesi sebagai mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia dengan prodi Pendidikan Sosiologi

saya orangnya pendiam, tidak suka keramaian, dan jarang sekali untuk berani menyapa orang duluan. saya senang menulis cerita-cerita dan artikel, saya juga senang berolahraga terutama olahraga voli dan badminton. saya membuat akun di kompasiana ini saat saya berada di awal semester 5. semoga kalian senang dengan tulisan saya :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menilik 7 Unsur Kebudayaan Kampung Budaya Sindang Barang di Kabupaten Bogor

26 Juni 2022   16:00 Diperbarui: 26 Juni 2022   17:15 1427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa, Kesenian, dan Arsitektur Bangunan
           

Dokpri
Dokpri
Bahasa yang sehari-hari digunakan masyarakat Kampung Budaya Sindang Barang adalah bahasa Sunda Bogor. Kemudian, kesenian yang menjadi ciri khas Kampung Adat Sindang Barang ialah berupa seni sunda pada umumnya seperti tari jaipong, pencak silat, dan lain-lain yang tidak ada bedanya dengan di Bandung.                      

Struktur bangunan yang ada di Kampung Sindang Barang yakni ada lumbung padi dan rumah. Bangunan lumbung padi bermodelan badawang sarat, sedangkan model rumahnya disebut gedebangko atau memiliki moncong diatasnya.

  • Mata pencaharian, Teknologi dan/atau peralatan
    Dokpri
    Dokpri

Masyarakat Kampung Budaya Sindang Barang bermata pencaharian petani dan saat ini sudah berkembang home industry membuat sepatu dan sandal. Kampung Adat Sindang Barang juga memiliki alat senjata tradisional dan peralatan untuk masak, diantaranya alat senjata isir peso kujang, keris, sumpit dan panah serta lisung untuk menumbuk padi. 

Pada Kampung Budaya Sindang Barang dahulu memiliki bangunan museum untuk menyimpan alat-alat tersebut, namun dikarenakan bangunan tersebut bnayak yang bocor jadi alat-alat tersebut diamankan. Pihak Kampung Budaya Sindang Barang akan membangun ulang bangunan tersebut akan tetapi banyak yang harus dipertimbangkan, sebab bangunan tersebut sangat disakralkan disebut Imah Gede. 

Beberapa pertimbangan untuk membangun kembali Imah Gede yaitu apakah ketika membangun Imah Gede atapnya tetap menggunakan atap ijuk atau akan merubahnya menggunakan genteng, yang mana apabila menggunakan genteng maka struktur bangunan Imah Gede juga harus diubah sebab genteng memiliki bobot yang berat sehingga harus memiliki sanggahan yang kokoh agar tidak mudah roboh.

Perubahan sosial ekonomi

Kampung Adat Sindang Barang sudah berubah menjadi Kampung Budaya Sindang Barang yang saat ini telah menjadi desa wisata yang banyak dikunjungi oleh masyarakat baik lokal maupun asing. 

Perubahan sosial di Kampung Budaya Sindang Barang tidak begitu terlihat sebab masyarakatnya masih memiliki rasa gotong royong untuk mempertahankan Kampung Budaya Sindang Barang tetap ada dan berdiri. Walaupun zaman sudah berubah, akan tetapi masyarakat di Kampung Budaya Sindang tetap mempertahankan dan melaksanakan tradisi atau upacara adatnya sesuai dengan waktunya. 

Sedangkan perubahan ekonomi masyarakatnya dapat terlihat sebab dulu hampir semua masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani ya walau saat ini juga masih ada masyarakat yang menjadi petani, namun seiring berkembangnya zaman dan adanya Kampung Budaya Sindang Barang menjadikan masyarakat memiliki mata pencaharian lain yaitu home industry membuat sandal dan sepatu.

Video dan Foto di Kampung Sindang Barang

Kampung Sindang Barang (1)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun