Mohon tunggu...
Winda Febriani Putri
Winda Febriani Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Telkom University

Hobi: Membaca, menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Uang Koin di Indonesia Pada Masa Hindia Belanda

12 November 2023   17:37 Diperbarui: 12 November 2023   18:44 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar  ini di ambil di museum Sri Baduga. Dokpri

- Munculnya Uang Koin Kepeng Kepulauan Sumatra (1804):

Inisiatif kepulauan Sumatra untuk mencetak uang koin sendiri menunjukkan divergensi, di mana daerah tersebut mengambil langkah independen dalam menjaga perdagangan internasional. Ini mencerminkan keberagaman dan kebebasan kebijakan lokal.

Kesimpulan

Pada masa Hindia Belanda, perkembangan mata uang koin mencerminkan hubungan kompleks antara Belanda dan Indonesia. Dari Dukaton Belanda hingga Gulden Hindia Belanda, setiap perubahan mencerminkan cara adaptasi terhadap keadaan setempat. Dalam hal ini, kita dapat melihat dua pola utama: konvergensi dan divergensi.

Konvergensi terjadi ketika Belanda mengadopsi bahasa Arab pada uang VOC, mengganti bahan uang dari perak ke timah hitam, dan mencetak uang tembaga sebagai respons terhadap situasi ekonomi lokal. Ini menunjukkan upaya untuk memahami dan beradaptasi dengan budaya setempat.

Di sisi lain, divergensi terlihat dalam penolakan terhadap uang bonk dan kebijakan meleburnya. Langkah ini menunjukkan perbedaan pandangan dan usaha Belanda untuk memperbaiki sistem mata uang yang dianggap tidak sah. Pencetakan uang token perkebunan dan uang koin kepeng Kepulauan Sumatra juga menunjukkan kebijakan independen dalam hal ekonomi dan kebijakan lokal.

Jadi, perkembangan mata uang koin tidak hanya mencerminkan transaksi ekonomi, tetapi juga dinamika hubungan antara dua budaya yang berbeda. Konvergensi dan divergensi adalah respons terhadap kondisi lokal, menunjukkan adaptasi dan perbedaan dalam menciptakan sistem mata uang yang sesuai dengan kebutuhan waktu dan tempat.

Referensi

Denna. (2015). KOMUNIKASI KONVERGENSI DAN DIVERGENSI DALAM NEW MEDIA (Studi Kasus Komunikasi Konvergensi dan Divergensi pada Komunikator Media Sosial Ask.fm) (p. 8).

Alrosyid, S. (2019). PERKEMBANGAN UANG DALAM SEJARAH INDONESIA. In Google Books (pp. 29–40). Uwais Inspirasi Indonesia. https://play.google.com/books/reader?id=NPHwDwAAQBAJ&pg=GBS.PR1&hl=en_GB

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun