Mohon tunggu...
Winda Febriani Putri
Winda Febriani Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Telkom University

Hobi: Membaca, menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Uang Koin di Indonesia Pada Masa Hindia Belanda

12 November 2023   17:37 Diperbarui: 12 November 2023   18:44 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar  ini di ambil di museum Sri Baduga. Dokpri

- Adopsi Bahasa Arab pada Uang VOC (1726-1799):

Penggunaan bahasa Arab pada uang VOC adalah contoh konvergensi, di mana Belanda beradaptasi dengan budaya lokal untuk memudahkan interaksi dengan masyarakat setempat. Ini menunjukkan usaha untuk membangun hubungan yang lebih baik melalui pemahaman bahasa.

- Perubahan Bahan Uang Dari Perak ke Timah Hitam (1729):

Transisi dari menggunakan perak murni (dukaton) ke timah hitam adalah contoh konvergensi ekonomi. VOC mengubah kebijakan mata uang mereka untuk lebih mempertimbangkan faktor ekonomi lokal, memungkinkan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

- Penggunaan Uang Tembaga dan Tembaga Hitam (1800-1890):

Dalam situasi keuangan sulit setelah runtuhnya VOC, pemerintah kolonial Belanda mencetak uang darurat menggunakan tembaga dari Jepang. Hal ini menunjukkan respons terhadap kebutuhan lokal, mencerminkan konvergensi dalam menghadapi tantangan ekonomi.

2. Divergensi antar Budaya pada Masa Hindia Belanda

- Penolakan Uang Bonk dan Kebijakan Meleburnya (1800-1890):

Kebijakan pemerintah Belanda untuk mengurangi peredaran uang bonk dengan meleburnya adalah contoh divergensi. Hal ini menunjukkan ketidaksetujuan terhadap penggunaan uang bonk dan upaya untuk memperbaiki keadaan dengan mencetak uang yang dianggap lebih sah.

- Pencetakan Uang Token Perkebunan (1800-1890):

Pencetakan uang token perkebunan dengan bentuk unik dan nilai yang bervariasi menunjukkan divergensi dalam sistem mata uang lokal. Pemerintah kolonial Belanda mengambil langkah-langkah khusus untuk mengontrol ekonomi di perkebunan, menunjukkan perbedaan dalam pendekatan ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun