- Adopsi Bahasa Arab pada Uang VOC (1726-1799):
Penggunaan bahasa Arab pada uang VOC adalah contoh konvergensi, di mana Belanda beradaptasi dengan budaya lokal untuk memudahkan interaksi dengan masyarakat setempat. Ini menunjukkan usaha untuk membangun hubungan yang lebih baik melalui pemahaman bahasa.
- Perubahan Bahan Uang Dari Perak ke Timah Hitam (1729):
Transisi dari menggunakan perak murni (dukaton) ke timah hitam adalah contoh konvergensi ekonomi. VOC mengubah kebijakan mata uang mereka untuk lebih mempertimbangkan faktor ekonomi lokal, memungkinkan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
- Penggunaan Uang Tembaga dan Tembaga Hitam (1800-1890):
Dalam situasi keuangan sulit setelah runtuhnya VOC, pemerintah kolonial Belanda mencetak uang darurat menggunakan tembaga dari Jepang. Hal ini menunjukkan respons terhadap kebutuhan lokal, mencerminkan konvergensi dalam menghadapi tantangan ekonomi.
2. Divergensi antar Budaya pada Masa Hindia Belanda
- Penolakan Uang Bonk dan Kebijakan Meleburnya (1800-1890):
Kebijakan pemerintah Belanda untuk mengurangi peredaran uang bonk dengan meleburnya adalah contoh divergensi. Hal ini menunjukkan ketidaksetujuan terhadap penggunaan uang bonk dan upaya untuk memperbaiki keadaan dengan mencetak uang yang dianggap lebih sah.
- Pencetakan Uang Token Perkebunan (1800-1890):
Pencetakan uang token perkebunan dengan bentuk unik dan nilai yang bervariasi menunjukkan divergensi dalam sistem mata uang lokal. Pemerintah kolonial Belanda mengambil langkah-langkah khusus untuk mengontrol ekonomi di perkebunan, menunjukkan perbedaan dalam pendekatan ekonomi.