Mohon tunggu...
windar deyuar
windar deyuar Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari 3 orang anak

Wanita tangguh penuh semangat positif thinking.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Positif Action 5

18 Oktober 2021   17:24 Diperbarui: 20 Oktober 2021   07:13 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Betapapun kuat  konsistensi kita melakukan kebaikan, jika masih belum kuat melawan hawa nafsu untuk membuang penyakit hati, maka akan sulit bagi kita memupuk Aura Positif.

Penyakit hati yang paling  berbahaya adalah iri-dengki. Kalau iri-dengki sudah bercokol dalam hati, apapun yang kita lihat, kita dengar dan kita rasakan selalu membuat diri kita resah, gelisah, tidak tenang, susah tidur, tidak selera makan, sedih, sakit hati bahkan bisa jadi depresi.

Semua akibat dari iri-dengki tadi akan menutupi Aura Positif dan tentu saja menimbulkan gelombang elektromagnetik yang Negatif. Gelombang elektromagnetik Negatif akan menarik hal-hal buruk pada diri sendiri dan alam sekeliling kita.

Cara mendeteksi apakah kita masih menyimpan penyakit hati adalah dengan menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut :

  1. Apakah kita masih suka membandingkan rezeki kita dengan rezeki orang lain?

  2. Apakah kita senang menghitung dan meneliti darimana rezeki orang lain di dapat?

  3. Apakah kita Susah Melihat orang Senang dan Senang Melihat orang Susah?

  4. Apakah kita sudah  bersyukur dengan apa yang kita punya.

  5. Apakah kita selalu merasa kurang dalam financial.

  6. Apakah kita merasa sering pusing, stress atau galau menghadapi segala dinamika hidup?

  7. Apakah emosi kita suka meledak-ledak tanpa sebab?

  8. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
    Lihat Humaniora Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun