Senang dengan Pelukisnya sehingga apapun yang dilukis olehnya, si A akan merasa kagum, dan .....
Masih banyak alasan lainnya.
Begitupun dengan respon yang diperlihatkan oleh si B, tentu kita punya berbagai tanggapan, misal :
-
Kita menduga kalau si B memang tidak respek dengan Lukisan Samudera karena dia lebih suka Lukisan Gunung, atau
Si B sedang tidak mood saat melihat lukisan tersebut, atau
Si B tidak suka dengan Pelukisnya, dan.......
Berbagai alasan lainnya.
Apa yang kita rasakan setelah tahu alasan-alasan yang diutarakan tadi?
Ternyata kita yang melihat respon si A dan B punya berbagai alasan untuk menjudge orang lain, padahal sejatinya masing-masing kita tidak ada yang tahu apa sebenarnya yang ada dibenak si A dan B saat mereka melihat lukisan tersebut. Penilaian kita terhadap orang lain, menunjukkan mindset kita terhadap orang tersebut, (contoh si A dan B).
Jika penilaian kita cenderung positif (hal-hal yang baik), maka insyaa Allah kita termasuk orang yang bisa berpikir Positif atau punya Mindset Positif. Â Namun sebaliknya, jika penilaian kita cenderung banyak yang tidak baik (Negatif), maka kita termasuk orang yang punya Mindset Negatif.
Mindset yang Positif akan melahirkan tindakan yang positif (Positif Action). Sebaliknya jika kita punya Mindset yang negatif, tentu saja tindakan kita bisa negatif pula.