Zaini adalah petani kopi. Ditangannya, kopi diusahakan menampilkan potensi maksimalnya . Untuk hasilkan kualitas dan kuantitas kopi terbaik .
Untuk apa? Untuk kesejahteraan. Bukan saja untuk dirinya, tapi untuk petani lainnya. Untuk orang banyak.
Itulah sebabnya, usaha Zaini untuk pertanian kopi tak pernah berhenti. Zaini ,terus meneliti  kopi. Setiap hari.
Di lahan dan rumahnya di Blang Gele, Kecamatan Bebesen, Zaini sedang meneliti kopi dengan sistim potong cabang.
![Potong cabang kopi : Zaini,. Memotong salah satu cabang kopinya untuk hasilkan batang dan cabang kopi yang kokoh dengan jumlah buah lebih banyak dan lebih besar . Foto. Koleksi pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/12/06/img-20201206-124939-5fcc8c9fd541df0a150ffbc3.jpg?t=o&v=770)
Menurut Zaini, setiap cabang baru tumbuh setiap satu bulan sekali. Umur kopi bisa dilihat dari berapa cabang yang tumbuh.
Lubang Angin/ rorak
Selain pemotongan cabang , Zaini juga membuat lubang angin atau rorak disamping  pohon kopinya.
Lubang angin berpungsi untuk menampung sampah organik dari gulma kopi, kotoran hewan hingga sampah organik rumah tangga.
![Zaini di perkebunan kopi Blanggele. Foto. Koleksi pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/12/06/img-20201206-125330-5fcc8dccd541df66743c18a2.jpg?t=o&v=770)
Kepakaran Zaini soal kopi, membuatnya sering diminta menjadi guru tani bagi petani kopi di Tapanuli Utara.