Mohon tunggu...
Winarti Perry
Winarti Perry Mohon Tunggu... -

do not believe in anything I say about myself before you know me

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Maha Dewi[ku]

6 Mei 2011   11:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:01 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


**


Telpon genggamnya berdering lagi,


“Mas, gimana? Ketemu alamatnya? Anaknya baru 4 tahun, Mas, jangan bicara apa-apa dulu. Bawa saja sekalian bebisiter-nya. Aku tetap di sini. Tidak, mereka tidak aku biarkan masuk. Itu tidak akan merubah keadaan. Aku kira mereka mendapat tender ini karena cara yang tidak benar. Aku pernah periksa pajak perusahaannya dan memang tidak beres…. Aku tidak tahu, Mas! Mas tahu sendiri ia tidak bisa dihubungi sekian tahun ini, semua karena salahku!”


Aku lihat matanya berkaca-kaca, wajahnya tegang.


“Mana aku tahu dia bergabung di proyek sialan ini…. Ya…ya… Mas buruan kesini! Aku takut kita…terlambat, Mas.”


Dan pembicaraan di telepon pun berhenti. Itu pasti Mas Aryo, suaminya. Ia kembali memandangku.


“Mbak membicarakan aku?”


“Kenapa harus bekerja pada pengusaha hitam itu, Ndar?”


“Aku selalu terobsesi dengan Pasar Klewer, mbak, tempat kita dibesarkan, tempat kita dulu bahagia dengan kemiskinan kita. Lalu kalau ada kesempatan besar merenovasi pasar itu, kenapa tidak ikut bergabung.”


“Kamu hanya ingin membuktikan sesuatu.”


Aku diam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun