Mohon tunggu...
Win WanNur
Win WanNur Mohon Tunggu... Freelancer - Kopi dan Traveling

Pembaca kompas yang menulis novel

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kurikulum Pendidikan Indonesia yang Menyiksa

7 Juli 2019   02:39 Diperbarui: 7 Juli 2019   14:11 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada saat itu anak di bawah 6 tahun yang sebenarnya belum boleh dipaksa untuk belajar membaca, menulis dan berhitung (karena memang perangkat cognitif untuk itu belum mereka punyai), dipaksa untuk melakukannya. Banyak SD yang menerapkan syarat kemampuan ini untuk penerimaan siswa baru.

Jadi tak heranlah kalau rata-rata nilai ujian kawan sekelas anak saya untuk matematika ini rata-rata antara 2 sampai 5. Bahkan tidak sedikit yang mendapat angka NOL, karena mereka memang baru bisa membaca huruf-huruf (sebagai persyaratan masuk sekolah), tanpa mengerti apa maksud dari yang mereka baca.

Asli, saya benar-benar heran. Apa yang mau dituju oleh kurikulum model ini. Apa mereka pikir kalau anak-anak diberi beban berat lebih awal mereka akan menjadi lebih pintar nantinya?

Kalau benar itu yang mereka pikirkan, tidak berlebihan kalau kita katakan mereka ini sebagai manusia tolol yang diberi kuasa. Sebab ini logikanya seperti meletakkan besi seberat 100 kilogram di atas buah pepaya. Apa pepayanya akan jadi lebih kuat?

Logika orang paling bodoh pun akan bilang, yang logis itu pepayanya HANCUR.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun