Mohon tunggu...
Willy Radinal
Willy Radinal Mohon Tunggu... Dosen - Radinalism Opinion

Akademisi dan Praktisi Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menjadi Awam yang Baik Perspektif AL-Ghazali

17 Juli 2024   22:23 Diperbarui: 17 Juli 2024   22:55 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Al-Imsak (Menahan Diri)

Hal selanjutnya yang penting harus dilakukan untuk menjadi seorang awam yang baik atau amatir yang berkompeten adalah menahan diri. Kekacauan yang timbul hari ini salah satunya adalah karena orang-orang tidak bisa menahan diri, semua orang mengomentari politik, mengomentari pendidikan, mengomentari kebijakan pemerintah, mengomentari ekonomi, padahal itu bukan bidang keahliannya.

Semakin banyak orang awam yang mengomentari sesuatu di luar kapsitasnya, maka semakin hilang batas-batas kepatutan dalam berkehidupan, sehingga dapat menimbulkan kegaduhan dan perpecahan. Maka dalam mencapai tingkatan amatir yang berkompeten, penting unuk bisa menahan diri.

Berdasarkan konsepsi Al-Ghazali tersebut, dapat dipahami bahwa menjadi amatir, atau awam yang baik itu adalah salah satu bagian dari perjalanan intelektual yang harus dilalui. Selama ini, mayoritas hanya berkutat dalam dimensi yang sama, yaitu berusaha menjadi profesional, sehingga terjadi ketidakseimbangan ekosistem kehidupan.

Menjadi amatir yang berkompeten mungkin dapat menjadi jawaban atas segala keadaan yang terjadi hari ini, terutama di era disrupsi saat ini. Gagasan Al-Ghazali harusnya dapat memberikan alternaif, dan sudut pandang baru bagi semua elemen untuk berpikir dan belajar menjadi amatir yang berkompeten.

Perubahan itu harus dimulai dari apa yang bisa dikendalikan, terutama diri sendiri, setiap orang harus mau membuka diri pada kebenaran baru, dan meninggalkan kekeliruan di masa lalu. Tidak menjadi masalah jika kita belum bisa berkontribusi pada sesuatu, paling tidak kita tidak menjadi bagian dari timbulnya masalah baru. Dengan demikian, membuka pikiran harusnya dapat menjadi jalan bagi seseorang memahami siapa dirinya, menyadari posisinya, serta mememukan potensi dirinya masing-masing. Jika semua dijalani dengan baik, maka iklim yang damai, tenteram, dan bersinergis pasti dapat diwujudkan, sehingga dapat menciptakan keseimbangan ekosistem dalam kehidupan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun