Mohon tunggu...
Willy Radinal
Willy Radinal Mohon Tunggu... Dosen - Radinalism Opinion

Akademisi dan Praktisi Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menjadi Awam yang Baik Perspektif AL-Ghazali

17 Juli 2024   22:23 Diperbarui: 17 Juli 2024   22:55 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Al-Ghazali menjelaskan dalam kitab tersebut, bahwa manusia harus sering-sering instropeksi diri, dan jika menemukan bahwa dirimu itu awam, maka lakukanlah 5 (lima) hal. Adapun konsep yang ditawarkan Al-Ghazali dalam mencapai tingkat amatir yang berkompeten, dapat dijelaskan sebagai berikut:

 

Taqdis (Menyucikan)

Taqdis jika dalam dimensi agama berarti mensucikan diri dan menyerahkan semuanya pada Tuhan. Namun, dalam konteks keilmuan, taqdis adalah menyerahkan dan mempasrahkan segala sesuatu kepada ahlinya. Para amatir perlu menyucikan diri dari hal yang tidak dikuasai dan memberi ruang pada ahlinya untuk melakukan pekerjaannya.

Al-Iman wa' Tashdiq (Percaya dan Membenarkan)

Percaya dan membenarkan merupakan salah satu hal yang harus dilakukan seseorang untuk menjadi amatir yang berkompeten. Artinya, jika kita bukanlah seseorang ahli di bidang tertentu, maka kita harus percaya, dan membenarkan pendapat, ataupun tindakan dari orang yang memang ahlinya. Dalam hal ini, sebagai amatir tidak boleh mendebat sesuatu yang di luar jangkuan keilmuannya.

Al-I'tiraf bil Ajzi (Mengakui Kelemahan)

Mengakui kelemahan ini penting dilakukan, yang mana di era modern saat ini sangat banyak orang yang merasa ahli. Setiap orang harus menyadari kelemahan dirinya jika memang tidak ahli di bidang tersebut. Mengakui kelemahan bukanlah sebuah kenistaan yang harus dihindari. Justru sebaliknya, merasa sombong atas bidang yang bukan keahliannya adalah kenistaan dalam berpikir.

As-sukut anis-Su'al (Jangan Mempertanyakan)

Selalu mempertanyakan adalah salahsatu ciri orang yang memiliki tingkat berpikir yang baik, karena selalu memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Tetapi kalau selalu mempertanyakan sesuatu yang tidak penting, ngawur, dan ngeyel jika dijelaskan oleh ahli, itu adalah ciri orang amatir yang tidak berkompeten. Terlalu banyak bertanya bukan akan memperjelas permasalahan, sebaliknya hal itu akan mengaburkan permasalahan, terlebih jika yang dipertanyakan tidak mengarah, dan tidak subtantif.

Di dalam usaha menjadi amatir yang berkompeten, kita harus belajar tidak selalu mempertanyakan hal-hal yang di luar jangkauan intelektual dan kapasitas kita, sehingga meminimalisir gesekan dan kegaduhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun