Jennice nangis dan menyesal atas semua itu , dan Larry menarik
tangannya dari Jennice : ' Selamat tinggal wanita idamanku , mungkin
bukan kehidupan ini cinta kita akan bahagia '
Lalu Larry pun dipancung. Setelah 3 hari Larry dipancung, Jennice
pergi ke kamar Larry untuk mengenangnya serta membuka album fotonya
yang ada pada Larry.
Sewaktu membuka album foto itu, Jennice menemukan selembar kertas yang
merupakan surat yang ditulis Larry sebelum dipancung. Jennice pun
membukanya dan membacanya.
Dear, my beloved
Maybe this life isn't the happiness of our love. I will take all the
consecuent. Tomorrow, i will be kill. But.. Don't worry. After i die,
however i'm in heaven, i'm waiting you, i always love you forever dan
ever. Nobody can change you in my heart. You are the last memory that
i keep! Take care yourself. I ♡ you more than everything that i ever
had in the earth ! Goodbyee.
Sincelery,
Larry
Jennice sangat menyesal dan mengatakan ' I love you too, Larry '
dengan teriakan histeris.
Pada saat teriakan histeris itu, Larry memperlihatkan dirinya kepada
Jennice dan tersenyum. Setelah hari itu, Jennice terlihat mogok makan
dan lama-kelamaan, kondisi Jennice semakin melemah dan sakit parah.
Raja sangat sedih dan menyesal atas keegoisannya membunuh Larry. Raja
meminta maaf kepada putrinya. Tetapi karena sudah sangat lemah kondisi
Jennice, tabib-tabib istana pun tidak sanggup mengobatinya lagi.
Lalu Jennice pun meninggal dunia, raja sangat menyesal atas kepergian
Jennice dan tidak bisa menerimanya.
Kuburan Jennice dikubur juga beserta kepala dan badan Larry sebagai
permintaan maaf sang ayah kepada putrinya dan berharap mereka
berbahagia di surga.
Apakah benar Larry menunggu Jennice di surga?