Dan pada saat itu, Larry jatuh cinta kepada Jennice. Jennice dan Larry
memang sering berbincang-bincang. Jennice sangat sering curhat kepada
Larry.
Jennice tidak pernah memandang rendah pekerjaan Larry yang cuma
sebagai pelayan istana. Itulah yang membuat hati Larry tergerak untuk
membuka hatinya mencintai orang lain selain Erica yaitu Jennice.
Suatu malam Jennice mengunjungi Larry untuk mencurahkan isi hatinya
tentang sesuatu.
' Tok-tok . Bolehkah saya masuk ke dalam? ' Tanya Jennice dari luar
pintu kamar Larry.
' Boleh, silahkan saja. ' Balas Larry dari dalam kamar.
Ketika Jennice masuk, Larry sangat terkejut. Karena pada malam itu
Jennice sangat cantik.
Larry bertanya : ' Ada masalah apa tuan putri? Kenapa tuan putri
tiba-tiba mencari saya ? '
Jennice pun membalas : ' Tidak apa-apa, saya hanya ingin berbincang
denganmu Larry '.
' Saya merasa saya sangat kaku dan dikekang terus - menerus oleh ayah
saya , peraturannya sangat banyak dan selalu mengikat saya seperti
burung di dalam sangkar, Larry '
Larry pun membalas : ' Jennice, dirimu harus bertahan di istana ini.
Karena kelak istana ini akan diteruskan olehmu. Dirimu harus bersabar
'
Jennice pun menjawab lagi : ' Tetapi saya hanya ingin bebas dan
menikmati kehidupan di luar istana. Yang saya impikan dalam hidup ini
hanya ingin bersama seseorang yang kucintai yang merupakan teman
bicaraku yang setia mendengar isi hatiku setiap kalinya '.
Setelah Jennice berkata seperti itu, Jennice meninggalkan kamar Larry
dan berlari menuju kamarnya.
Larry pun duduk merenung dan memikirkan apa yang dikatakan Jennice
barusan kepadanya.
' Mungkinkah seorang putri raja mencintai saya? '
' Mungkinkah juga seorang raja akan menyetujui hubungan putrinya dengan saya? '
Larry pun membaringkan dirinya di tempat tidur dan dengan perasaan
senang Larry pun tertidur di atas tempat tidurnya.
Keesokan paginya , Larry pun mengerjakan pekerjaannya sehari-hari
sebagai pelayan istana. Tiba-tiba , Jennice muncul di hadapan Larry.