Hari demi hari dilewati oleh mereka dengan melakukan pertemuan dan kencan setiap kali kesempatan dengan mode ingatan Hino Maori yang terbatas. Hingga suatu ketika Kamiya Toru mendengarkan informasi Nishikawa Fumino.Â
Lalu Kamiya pun menghampiri tempat itu yang ternyata kakaknya (walau sebenarnya Kamiya Toru mengetahui hal itu sebelumnya) padahal disaat itu ada Wataya Izumi yang baru mengetahui penulis itu kakak Kamiya Toru.Â
Setelah itu Kamiya Toru bertemu dengan kakaknya yang sudah lama tak bertemu sejak pergi dari rumah. Mereka berdua bercerita tentang Hino Maori dan ayahnya.
Suatu ketika Hino Maori memiliki ide untuk bermain bersama dengan Kamiya Toru dan Wataya Izumi sembari menunggu perhargaan bergengsi di rumah Hino Maori.Â
Hingga akhirnya terungkap Nishikawa Fumino merupakan kakak dari Kamiya Toru yang baru diketahui oleh ayahnya. Padahal novel itu dibuat oleh ayahnya namun di teruskan oleh kakaknya, Kamiya Sanae yang membuat ayahnya kecewa berat.
Di adegan lainnya ditunjukan Hino Maori melukis. Lalu ibunya datang memberikan referensi tempat kuliah untuk memilih jurusan kesenian. Tetapi Hino menganggap hal itu mustahil dilakukannya padahal dirinya menyukai menggambar.Â
Maka dari sinilah Hino Maori menunjukan kepiawaian menggambar yang ternyata disinilah titik awal Hino menggambar Kamiya Toru yang diawal-awalnya dirinya tak mengenal cowok yang digambar. Â
Lalu Kamiya Toru menunjukan sebuah informasi tentang Memori prosedural yaitu dengan cara Hino Maori menggambar Kamiya Toru sebagai pengingat selain menulis dan meminta Hino sering menggambar. Dari situlah Hino mengetahui minat pada dirinya.
Dari sini banyak sekali momen yang di bangun oleh Kamiya Toru agar Hino Maori memiliki kenangan yang manis di kehidupannya. Lalu disuatu kesempatan Kamiya Toru mengungkapkan sebuah rahasia terbesar kepada Wataya Izumi bahwa dirinya mengalami penyakit jantung yang bawaan dari ibunya.Â
Maka dari itu Kamiya Toru ingin meminta sesuatu Wataya Izumi. Hingga akhirnya keesokan harinya Kamiya Toru dikabarkan meninggal. Kabar itu diberitahu oleh kakaknya.
Hino dan Wataya pun menghadiri pemakaman Kamiya Toru. Namun sayang disayangkan Hino tak mengingat Kamiya Toru dan merasa aneh bahwa dirinya tak memiliki ingatan tentang Kamiya Toru meskipun melalui foto dan buku diari namun dirinya merasa tak meraskan hal itu. Sejak itu Hino menjadi hancur.Â