Mohon tunggu...
W. Bintang
W. Bintang Mohon Tunggu... Freelancer - Variety Writer

Penulis lepas, memberikan perspektif atas apa yang sedang ramai dibicarakan.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Fakta Ikan Buntal, Hewan Eksotis yang Membawa Toksin Berbahaya

29 Juni 2021   14:14 Diperbarui: 29 Juni 2021   14:15 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ikan buntal terlihat menggemaskan ketika mengembang, namun dia mengandung potensi bahaya (shutterstock via kompas.com)

Kasus keracunan ikan buntal di Nusa Tenggara Timur mengingatkan kita kembali bahwa ikan buntal memiliki senjata mengerikan di balik bentuknya yang bisa dibilang cukup menggemaskan.

Ikan buntal (juga dikenal sebagai puffer, fugu, bok, blowfish, globefish, swellfish, balloonfish, atau sea squab) merupakan ikan yang ditemukan di perairan laut tropis dan subtropis, tapi beberapa spesies hidup di air payau bahkan air tawar.

Ikan buntal memiliki tubuh panjang dan meruncing dengan kepala bulat. Beberapa spesies memiliki warna cerah untuk "menginformasikan" racun yang dimilikinya.

Kendati demikian, ada juga ikan buntal dengan warna pucat atau samar untuk berbaur dengan lingkungan mereka.

Mereka adalah ikan tanpa sisik dan biasanya memiliki kulit kasar hingga runcing. Semuanya memiliki empat gigi yang menyatu menjadi bentuk seperti paruh.

Mengapa Ikan Buntal Berbahaya

Ikan buntal dikenal sebagai perenang yang kikuk.

Untuk menghindari predator, puffer mengisi perut elastis mereka dengan sejumlah besar air (dan kadang-kadang udara) dan meledakkan diri hingga beberapa kali ukuran normalnya.

Beberapa spesies ikan buntal juga memiliki duri di kulitnya untuk menangkal predator.

Baca juga: "Ikan Buntal, Racunnya Lebih Kuat dari Sianida" oleh Budi Santoso

Di beberapa kesempatan, predator sukses memangsa ikan buntal sebelum mereka mengembang.

Jika itu terjadi, pemangsa biasanya tidak akan menikmati camilannya.

Kebanyakan ikan buntal mengandung zat beracun yang membuatnya terasa tidak enak dan berpotensi mematikan bagi ikan lain.

Racun itu mematikan bagi manusia.

Baca juga: "Ikan Buntal Tak Hanya Mematikan, tapi Juga Bisa Memotong 'Burung'" oleh Novote

Ikan Buntal Dan Keracunan Pada Manusia

Hampir semua ikan buntal mengandung tetrodotoxin, zat yang seringkali mematikan bagi ikan dan juga manusia.

Racun tetrodotoxin dan/atau saxitoxin yang kuat dan mematikan yang dapat menyebabkan penyakit parah dan kematian.

Ini adalah racun sistem saraf pusat dan lebih mematikan daripada sianida.

Ada cukup racun dalam satu ikan buntal untuk membunuh 30 manusia dewasa, dan sejauh ini belum ada penawar yang diketahui.

Gejala mulai dalam waktu 20 menit sampai 2 jam setelah makan ikan beracun.

Gejala awal termasuk kesemutan pada bibir dan mulut, diikuti dengan pusing, kesemutan pada ekstremitas, masalah berbicara, keseimbangan, kelemahan dan kelumpuhan otot, muntah, dan diare.

Pada keracunan parah, kematian dapat terjadi akibat kelumpuhan pernapasan.

Hati, gonad (ovarium dan testis), usus dan kulit ikan buntal biasanya mengandung racun.

Ikan buntal harus dibersihkan dan dipersiapkan dengan baik agar organ-organ yang mengandung racun dikeluarkan dengan hati-hati dan tidak mencemari daging ikan

Toksin dalam ikan buntal juga tidak dapat dihancurkan dengan memasak atau membekukan.

Faktanya, pembekuan dan pencairan produk sebelum pembuangan organ beracun dapat menyebabkan migrasi racun ke dalam daging ikan.

Ikan Buntal Dan Budaya Konsumsi Modern

Masyarakat memang tidak disarankan untuk tidak mengkonsumsi ikan buntal, namun pengalaman eksotis dan kurangnya pengetahuan atas bahaya konsumsi hewan laut tersebut membuatnya masih jadi sajian.

Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat sendiri sudah memperingatkan restoran dan pasar ikan yang menyajikan atau menjual ikan buntal untuk tidak membeli atau menjual produk ini kecuali itu diperoleh dari sumber aman yang diketahui.

Di Jepang, ikan buntal disebut fugu dan merupakan suguhan yang sangat mahal dan lezat. Mereka disiapkan hanya oleh koki fugu yang terlatih dan berlisensi.

Baca juga: "Sashimi Ikan Buntal yang Hanya Ada di Jepang, Mahal dan Amankah?" oleh Stefani Ditamei

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun