Indeks ini juga memperbarui sekeranjang barang yang digunakannya untuk perhitungan berdasarkan apa yang sebenarnya konsumen belanjakan setiap bulan, daripada membatasi data ke satu set barang tetap.
Pro dan Kontra Inflasi
Inflasi dapat ditafsirkan sebagai hal yang baik atau buruk, tergantung pada sisi mana yang diambil, dan seberapa cepat perubahan itu terjadi.
Misalnya, individu dengan aset berwujud yang dihargai dalam mata uang, seperti properti atau komoditas yang ditebar, mungkin ingin melihat terjadinya inflasi karena hal itu menaikkan harga aset mereka yang dapat mereka jual pada tingkat yang lebih tinggi.
Namun, pembeli aset tersebut mungkin tidak senang dengan inflasi, karena mereka akan diminta untuk mengeluarkan lebih banyak uang.
Obligasi berindeks inflasi adalah pilihan populer lainnya bagi investor untuk mendapat untung dari inflasi.
Di sisi lain orang yang memegang aset dalam mata uang, seperti uang tunai atau obligasi, mungkin juga tidak menyukai inflasi, karena mengikis nilai sebenarnya dari kepemilikan mereka.
Investor yang ingin melindungi portofolio mereka dari inflasi harus mempertimbangkan beberapa aset yang dilindungi oleh inflasi, seperti emas, komoditas, dan Real Estate Investment Trust (REITs).
Baca juga: "Investasi Emas di 2021? Ketahui Untung dan Ruginya"
Inflasi mendorong spekulasi, baik oleh bisnis dalam proyek berisiko dan oleh individu dalam saham perusahaan, karena mereka mengharapkan pengembalian yang lebih baik daripada inflasi.
Baca juga: "Apa Itu Saham? Serba-serbi Investasi Saham untuk Pemula"
Tingkat inflasi yang optimal sering dipromosikan untuk mendorong pengeluaran sampai batas tertentu daripada menabung.