Harga yang dipertimbangkan adalah harga eceran setiap barang, seperti yang tersedia untuk dibeli oleh masing-masing warga.
Perubahan CPI digunakan untuk menilai perubahan harga yang terkait dengan biaya hidup, menjadikannya salah satu statistik yang paling sering digunakan untuk mengidentifikasi periode inflasi atau deflasi.
2a) Wholesale Price Index (WPI)
WPI atau Indeks Harga Grosir adalah ukuran inflasi populer lainnya, yang mengukur dan melacak perubahan harga barang pada tahap sebelum tingkat eceran.
Sementara item WPI bervariasi dari satu negara ke negara lain, mereka sebagian besar mencakup item di tingkat produsen atau grosir. Misalnya, termasuk harga kapas untuk kapas mentah, benang katun, barang katun abu-abu, dan pakaian katun.
Meskipun banyak negara dan organisasi menggunakan WPI, banyak negara lain, termasuk A.S., menggunakan varian serupa yang disebut indeks harga produsen (PPI).
2b) Producer Price Index (PPI)
PPI atau Indeks Harga Produsen adalah kelompok indeks yang mengukur rata-rata perubahan harga jual yang diterima oleh produsen barang setengah jadi dan jasa dalam negeri dari waktu ke waktu.
PPI mengukur perubahan harga dari perspektif penjual dan berbeda dari CPI yang mengukur perubahan harga dari perspektif pembeli.3
Dalam semua varian seperti itu, mungkin saja kenaikan harga satu komponen (misalnya minyak) membatalkan penurunan harga di komponen lain (misalnya gandum) sampai batas tertentu.
Secara keseluruhan, setiap indeks mewakili perubahan harga rata-rata tertimbang untuk konstituen tertentu yang mungkin berlaku di tingkat ekonomi, sektor, atau komoditas secara keseluruhan.
3) Personal Consumption Expenditures Price Index (PCE)
PCE atau Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi melacak berapa banyak konsumen membayar barang dan jasa dalam perekonomian.
PCE mempertimbangkan pengeluaran konsumen yang lebih luas, seperti pengeluaran perawatan kesehatan.